Kediri - Salah satu korban kecelakaan helikopter milik PT Nyaman Air yang disewa PT Nusa Halmahera Mineral (PT NHM), yaitu Kapten Eddy Purwono Moh Asmanun, direncanakan dimakamkan di makam keluarga, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. "Seluruh keluarga makamnya di Kediri, kakek, nenek, ayah. Untuk itu, ibu juga minta jenazah kakak dimakamkan di Kediri juga," kata adik Eddy Purwono, Sri Catur Endah Kurniawati (49) ditemui di rumah ibunya, Jalan Anggrek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Kamis. Ia mengatakan, kabar kecelakaan itu disampaikan oleh istri kakaknya, Susi Andriani (51) lewat telepon seluler pada Rabu (3/8) malam, waktu Shalat Isya. "Saat itu, kami hanya mendapat kabar jika helikopeternya jatuh, tapi belum tahu kondisi penumpangnya," ucap Sri dengan mata sembap. Keluarga, kata dia, baru mendapat kejelasan tentang kematian Edi pada Kamis pagi, pukul 02.15 WIB. Dikabarkan, jika kakaknya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan itu. "Kami tentu saja kaget dengan peristiwa tersebut," ucapnya. Sri mengatakan, terakhir kali kakaknya yang kini tinggal di Pamulang, Ciputat, Jakarta ini pulang ke Kediri, di rumah keluarganya pada 6 Juli 2011 lalu. Di tempat ini, ia menghabiskan hari-harinya tinggal di dalam rumah. "Kalau sudah di rumah, ia jarang ke luar. Tidak pernah kemana-mana," ucapnya. Sri mengatakan, kebar kematian kakaknya itu membuat ibunya, Siti Asiyah Muhsin (76) juga terluka. Bahkan, kesehatannya memburuk dan kini terbaring sakit. Ia sebenarnya ingin menyembunyikan dulu kabar ini dari ibunya, karena beberapa hari sebelum kejadian itu, kesehatan ibunya juga sudah turun. Sri mengatakan, kakaknya itu sangat dekat dengan keluarga. Ia juga menjadi tulang punggung keluarga, setelah sang ayah, Moch Moechsin meninggal dunia. Secara ekonomi, dari tujuh adiknya menggantungkan hidup padanya. "Ia anak pertama, jadi, juga menjadi tulang punggung keluarga," tuturnya. Sri juga menceritakan, kakaknya itu adalah orang bertanggung jawab. Di tempatnya belajar, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia - Curug (STPI Curug), ia juga anak yang cerdas, dengan terbukti pernah dikirim pelatihan ke Inggris, karena masuk tiga besar. Ia menyebut, jenazah saat ini masih di Manado didampingi istrinya, Susi Andriani. Rencananya, jenazah yang juga diantar ketiga anaknya, akan tiba di Surabaya pukul 20.00 WIB lalu bertolak ke Kediri. Jenazah juga akan dimakamkan di TPU Kampa, Kecamatan Pare, tidak jauh dari lokasi rumah. Sementara itu, beberapa keluarga juga sudah berkumpul di rumah duka, di Kediri. Mereka ada sebagian yang berangkat ke Surabaya, menunggu jenazah datang. Kecelakaan maut menimpa helikopter milik PT Nyaman Air yang disewa PT Nusa Halmahera Mineral (PT NHM), Rabu (3/8). Pesawat tersebut jatuh di sekitar Gunung Dua Sudara atau sekitar Kelurahan Danowudu, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung (45 kilometer sebelah Timur Kota Manado) Sulawesi Utara. Seluruh penumpang, termasuk dua kru helikopter milik PT Nyaman Air meninggal dunia. Para korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WITA oleh tim SAR bersama warga Kelurahan Danowudu. Kondisi hekikopter saat pertama kali ditemukan sudah hancur.
Kapten Korban Kecelakaan Helikopter Dimakamkan di Kediri
Kamis, 4 Agustus 2011 16:00 WIB