Ilalang Terbakar Halangi Lihat Hilal di Surabaya
Minggu, 31 Juli 2011 21:52 WIB
Surabaya - Asap ilalang yang terbakar di sekitar Tambak Wedi, dekat Jembatan Suramadu, membuat tim "rukyatul hilal" (melihat hilal secara kasat mata) Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya gagal melihat hilal (rembulan pertanda pergantian kalender) untuk awal Ramadhan 1432 Hijriah, Minggu petang.
"Asapnya sangat pekat dan menghalangi pandangan saat matahari terbenam. Meski menggunakan teropong pun tetap tidak terlihat," ujar Ketua Tim Rukyatul Hilal Lajnah Falakiyah PCNU Surabaya, H. Mas'ud Qusyairi, setelah melihat hilal di Masjid Al-Mabrur, Jalan Nambangan, Kenjeran, Surabaya.
Kendati demikian tidak ada perbedaan pada awal Ramadhan 1432 H yang jatuh pada 1 Agustus 2011, karena dua tim rukyat di Jawa Timur lainnya sudah berhasil melihat hilal yakni di Gresik dan Bangkalan.
"Meski tidak terlihat dari Kenjeran, namun tim rukyat lainnya sudah berhasil melihatnya. Dengan demikian awal puasa jatuh pada Senin, 1 Agustus 2011," kata Mas'ud.
Selain terhalang asap, tim tim rukyatul hilal PCNU Surabaya bersama segenap pengurus masjid dan tokoh masyarakat setempat tidak berhasil melihat bulan karena awan yang tidak bersahabat.
Menurut Mas'ud, gumpalan awan mendung yang ada di sisi selatan matahari pada pukul 17.29 WIB terlalu menutupi dan menghalangi pandangan.
"Kami sudah melihat menunggu selama 30 menit dan hasilnya tetap nihil. Tapi sekali lagi, awal puasa tetap Senin," paparnya.
Sementara itu, tim rukyatul hilal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur berhasil melihat hilal untuk awal Ramadhan 1432 Hijriah di Gresik dan Bangkalan.
Hilal berhasil dilihat di Bukit Condro, Gresik, pukul 17.25 WIB dan di Pantai Gebang, Bangkalan, Madura.
Tim rukyatul hilal PWNU Jatim yang berhasil melihat hilal di Gresik adalah Solehudin, Muhyidin, dan Imamudin, sedangkan tim di Bangkalan adalah Mashudi dan Abdul Wahid.