Purwokerto (ANTARA) - Tim tuan rumah Jakarta Pertamina Fastron berhasil menundukkan juara bertahan Bandung bjb Tandamata dalam laga lanjutan PLN Mobile Proliga 2023 Pekan Kedua Putaran Pertama di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis petang.
Meskipun tim yang diarsiteki pelatih Eko Waluyo itu sempat keteteran di set pertama, Jakarta Pertamina Fastron akhirnya dapat melucuti pertahanan Wilda Siti Nurfadhilah dan kawan-kawan, sehingga bisa meraih skor 3-1 (23-25, 25-24, 25-15, 25-20).
Pertandingan tersebut sangat seru karena salah seorang pemain Jakarta Pertamina Fastron, Yolla Yuliana harus bertanding melawan tim yang pernah dia perkuat saat Proliga 2022.
Saat konferensi pers usai pertandingan, Yolla Yuliana mengaku sempat "deg-degan" karena harus berhadapan dengan Bandung bjb Tandamata.
Dia pun mengibaratkan pertandingan tersebut sebagai pertemuan dengan mantan kekasih.
"Tapi sekarang ini kita juga ingin menjaga nama baik sebagai tuan rumah Jakarta Pertamina Fastron," katanya.
Sementara itu, pelatih Jakarta Pertamina Fastron Eko Waluyo mengatakan kekalahan Jakarta Pertamina Fastron pada pekan pertama di Bandung telah dijadikan sebagai bahan evaluasi, sehingga tim besutannya bisa bermain lebih baik lagi dan maksimal.
Ia mengaku jika sejak awal sudah menginstruksikan kepada anak-anak asuhannya bertahan.
Selain itu, dia juga melihat seluruh pemain Jakarta Pertamina Fastron bisa bermain dengan baik dan lancar.
"Alhamdulillah bisa menang dan mendapatkan tiga poin," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, pelatih Bandung bjb Tandamata Alim Suseno mengatakan kekalahan timnya dalam menghadapi Jakarta Pertamina Fastron sebagai evaluasi.
Sementara terkait kekalahan yang diderita BJB Tanda Mata, Alim Suseno menganggap itu sebagai evaluasi.
"Enggap apa-apa, itu kan evaluasi buat kita. Kalau menang-menang terus ya nggak ada evaluasi malah nantinya," katanya.
Lebih lanjut, Alim mengaku sempat mendengar jika ada tiga pemainnya yang dikabarkan kesurupan. Tiga pemain itu terdiri atas Shella Bernadetha Onnan, Sari Hartati, dan Tasya Aprilia Putri.
Kendati demikian, dia menduga hal itu karena faktor kelelahan dan suhu di dalam arena pertandingan terasa panas.
"Saya enggak tahu kesurupan atau apa. Tadi ada yang bilang kesurupan, tapi itu mungkin karena mereka terlalu lelah," tegasnya.
Oleh karena kondisi tiga pemain itu tidak fit, kata dia, pihaknya tidak bisa melakukan rotasi pemain secara maksimal.