Tim Bulu Tangkis Surabaya "Paksa" Kediri Menyerah
Kamis, 14 Juli 2011 21:01 WIB
Kediri - Tim bulu tangkis Kota Surabaya dan Kabupaten Malang saling berebut medali emas nomor beregu putra dan putri, setelah memastikan lolos ke babak final Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur tahun 2011, Jumat (15/7).
Pada laga semifinal di GOR Universitas Kadiri, Kota Kediri, Kamis, tim putra Surabaya mengalahkan Kabupaten Sidoarjo dengan skor 3-0, sedangkan Kabupaten Malang menang atas Kabupaten Gresik juga dengan skor 3-0.
Tiga angka kemenangan Surabaya didapat dari nomor tunggal, masing-masing Agi Hariawan menundukkan Yusak Octavianus 21-16, 21-14, Seto Danu mengatasi Riyo Arif 15-21, 21-12, 21-7, dan Rukita menang atas Setiyo Widhiarto 18-21, 21-12, 21-14.
Sedangkan Kabupaten Malang melaju ke partai final melalui angka yang dihasilkan Tomi Azizam dengan mengalahkan Chandra Dwi 21-14, 21-6, Engga Setiawan menumbangkan Apriantono 21-10, 21-12, dan Azis Fahmi menyingkirkan Andre Febiantoro 15-21, 21-11, 21-10.
"Pertandingan final menghadapi Kabupaten Malang sangat tidak mudah, karena mereka diperkuat beberapa pemain bagus yang bermain di klub Djarum Kudus," kata pelatih bulu tangkis Surabaya, Felix Antonius.
Pada bagian putri, tim Surabaya lolos ke final setelah mengatasi perlawanan tuan rumah Kota Kediri 2-0, sementara lawannya Kabupaten Malang menghentikan ambisi Kabupaten Gresik 2-1.
Tunggal pertama Fauziah Lahia membawa Surabaya unggul melalui kemenangan dua set 21-11, 22-20 atas Aan Dwi. Kemudian Eka Tindra menghentikan Yuhyi Rohmawati 21-11, 21-9.
Sementara tim Kabupaten Malang yang mendapatkan perlawanan sengit dari Gresik, memastikan kemenangan melalui pasangan Deariska Putri/Rahayu yang menundukkan Gusti Ayu/Yeni Rahmawati 21-11, 21-12.
Sebelumnya, Malang merebut angka dari tunggal pertama Lialistya Ningrum, tetapi Gresik mampu menyamakan skor melalui tunggal keduanya Berlina Sudrajat.
Namun, kabar tidak sedap muncul dari keberhasilan tim putri Surabaya melaju ke final, karena Kota Kediri yang menjadi lawannya tidak bisa menurunkan kekuatan terbaiknya.
Salah satu pemain andalan Kota Kediri, Tri Wulan, kabarnya "dipaksa" tidak boleh bermain, karena diprotes kubu Surabaya sebelum laga semifinal.
Wulan yang tergabung di klub Citra Raya Unesa Surabaya, pernah bergabung di program Puslatcab KONI Surabaya dan sampai saat ini masih tercatat sebagai penduduk Surabaya.
Akan tetapi, Wulan ternyata tidak masuk tim inti Porprov Surabaya sehingga kemudian diminta memperkuat tim Kota Kediri tempat asalnya, karena namanya juga belum dicabut sebagai penduduk Kediri.
"Sebelum laga semifinal, Wulan sudah bermain di babak penyisihan hingga perempat final dan tidak ada masalah. Kasus ini sudah dilaporkan ke PB Porprov untuk ditindaklanjuti," kata "Technical Delegate" cabang bulu tangkis Porprov, Eddyanto Sabarudin.