Jakarta (ANTARA) -
"Dalam wilayah 5 (provinsi) di Jawa tersebut, Erick Thohir selalu berada di posisi tiga teratas dengan angka elektabilitas selalu di atas 10 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis.
Angka elektabilitas tertinggi Erick Thohir sebagai cawapres itu berada di daerah Jateng, di mana menyentuh angka hingga 25,4 persen.
"Dalam simulasi 10 nama calon wakil presiden di Jawa Tengah, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 25,4 persen," kata Hanta Yuda saat merilis Temuan 5 Survei Provinsi di Pulau Jawa bertajuk "Jawa Penentu Kemenangan? Membedah Kekuatan Politik Elektoral Capres, Cawapres & Partai Politik di Pulau Jawa".
Sementara itu, kandidat nomor dua di Jateng adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 10,4 persen. Sedangkan di Jatim, Erick Thohir bersaing dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di posisi teratas.
Baca juga: Komunitas pedagang Blitar-Tulungagung dukung Erick Thohir maju Pilpres 2024
Erick Thohir mendapatkan elektabilitas sebesar 18,3 persen dan Khofifah di angka 18,6 persen. Kemudian di DKI Jakarta, Erick Thohir bersaing dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Keduanya terpaut selisih elektabilitas sebesar 7,2 persen, di mana AHY memiliki elektabilitas sebesar 24,7 persen dan Erick Thohir di angka 17,2 persen. Dengan angka tersebut AHY berada di urutan teratas dan Erick Thohir di urutan ke dua.
Bergeser ke Jabar, Erick Thohir berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 10,3 persen. Sedangkan posisi pertama dan kedua ditempati oleh Ridwan Kamil dan AHY dengan masing-masing elektabilitas 29,1 persen serta 14,4 persen.
Terakhir, di Banten Erick Thohir berada di tempat ketiga bersama Menparekraf Sandiaga Uno yang terpaut margin of error 3,1 persen. Elektabilitas Erick Thohir di angka 11,7 persen dan Sandiaga di angka 13,1 persen.
Untuk posisi pertama dan kedua sebagai cawapres di Banten adalah AHY dan Ridwan Kamil. Keduanya memiliki elektabilitas sebesar 29,7 persen dan 16,6 persen.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di 5 provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng dan Jatim) pada 26 November – 2 Desember 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah sampel pada setiap/masing-masing provinsi adalah 1.000 responden (DKI Jakarta 1.000 responden, Banten 1.000 responden, Jabar 1.000 responden, Jateng 1.000 responden dan Jatim 1.000 responden) dengan margin of error +/- 3,1 persen pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95 persen.(*)