Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berharap semangat kerja sama dalam rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia dapat berlanjut di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2022 di Bangkok, Thailand.
"APEC harus menjadi bagian dari upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik," kata Presiden Jokowi dalam pidato pengantar saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern di Bangkok, Thailand, Jumat.
Dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Jumat, Jokowi membahas tiga isu utama dengan Ardern yaitu penguatan kerja sama ekonomi, kerja sama transisi energi, dan penguatan kerja sama di kawasan Pasifik.
"Kita perlu dorong akses pasar bagi perdagangan kedua negara, khususnya pada komoditas pertanian, mineral, besi dan baja, dan plastik, serta kerja sama bidang pertanian dan sertifikasi halal," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi to attend 29th AELM Retreat in Bangkok
Di bidang kerja sama transisi energi, Jokowi mengatakan Indonesia terus memperkuat upaya transisi energi menggunakan energi baru dan terbarukan.
"Saya mengundang pebisnis Selandia Baru untuk investasi pada pengembangan energi panas bumi di Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, di bidang kerja sama kawasan, Indonesia berkomitmen mendorong kerja sama pembangunan di kawasan Pasifik. Oleh karena itu, pada 2023, Indonesia akan mendorong keterikatan negara-negara Pasifik dengan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
"Saya ingin Selandia Baru dapat menjadi jembatan penghubung kemitraan antara ASEAN dan Pasifik di kawasan Indo-Pasifik," kata Jokowi.
Sementara itu, Ardern menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas penyelenggaraan Presidensi G20 dan mengucapkan selamat kepada Indonesia atas Keketuaan ASEAN Tahun 2023.
"Selandia Baru siap mendukung keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun depan," ujar Ardern.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.(*)