Jakarta (ANTARA) - Red Bull pada Selasa mengumumkan telah memperpanjang kesepakatan dengan Honda terkait dukungan power unit hingga akhir musim 2025 meskipun pabrikan Jepang itu telah mundur dari Formula 1.
Honda undur diri dari F1 pada akhir 2021 setelah membawa Max Verstappen meraih gelar juara dunia perdananya, merebut titel pebalap untuk pertama kalinya bagi pabrikan Jepang itu sejak mendiang pebalap Brazil Ayrton Senna berjaya bersama McLaren pada 1991.
Red Bull telah mendirikan perusahaan powertrain mereka sendiri menggunakan kekayaan intelektual Honda untuk menyediakan power unit bagi tim utama mereka di F1 dan tim junior AlphaTauri yang bermarkas di Italia.
Kemitraan itu pada awalnya berdurasi hingga akhir 2023, dengan Red Bull siap mengambil alih operasinya, tapi sekarang diperpanjang hingga akhir 2025, saat olahraga balap itu memperkenalkan generasi baru power unit.
Red Bull saat ini memimpin klasemen pebalap dan konstruktor F1 dengan margin yang jauh dari rival-rivalnya, Verstappen juga berpeluang besar meraih titel keduanya secara beruntun.
"Kami berterima kasih kepada Honda atas respon positif mereka dalam bekerja bersama. Kami sangat senang meneruskan kemitraan kami di F1," kata penasihat tim Red Bull Helmut Marko dikutip Reuters.
"Kami memiliki hubungan yang sukses sejauh ini, memenangi titel pebalap pada 2021 dan saat ini memimpin klasemen tim dan pebalap, dengan tujuan mengamankan kedua gelar musim 2022 itu."
Honda, yang sempat hengkang lebih awal pada 2008, tahun lalu mengumumkan rencananya mundur sebagai pabrikan mesin di F1 pada akhir 2021 dan menyatakan akan fokus ke teknologi emisi nol.
Tim-tim F1 dan pabrikan telah sepakat untuk membekukan pengembangan power unit mulai awal 2022 hingga akhir 2025, ketika regulasi mesin baru diterapkan. (*)