Kediri (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan capaian investasi di wilayahnya pada triwulan pertama 2022 mencapai Rp1,107 triliun.
Kepala DPMPTSP Kota Kediri Edi Darmasto menjelaskan sektor terbesar penyumbang perolehan investasi itu adalah perdagangan dari 831 proyek senilai Rp644,562 miliar, disusul kesehatan dari 18 unit usaha senilai Rp193,076 miliar dan konstruksi dari 143 unit usaha senilai Rp100,850 miliar.
"Penyerapan tenaga kerjanya total 9.115 tenaga kerja. Sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.857 orang, sektor kesehatan menyerap 112 orang, dan sektor konstruksi menyerap 776 tenaga kerja," katanya di Kediri, Minggu.
Pihaknya optimistis Kota Kediri melampaui target yang ditetapkan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Target nilai investasi tahun 2022 dari Kementerian Investasi sebesar Rp3,33 triliun, jadi kami yakin ini bisa melebihi target," kata dia.
Pihaknya juga telah melakukan strategi jitu agar investor masuk ke Kota Kediri seperti dengan memberikan kemudahan pelayanan perizinan.
Saat ini, Pemkot Kediri telah menggunakan metode perizinan secara digital melalui Online Single Submission (OSS) dan Kediri Single Window For Investment (KSWI) sehingga calon investor dapat mengakses secara fleksibel.
Menurut dia, profesionalitas dalam memberikan pelayanan perizinan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di Kediri.
"Di Kota Kediri bisa terjalin harmoni yang baik antarelemen masyarakat, selain itu tingkat inflasi terkendali dengan baik, itu merupakan poin plus yang kita miliki," kata dia.
Edi juga mengatakan pihaknya akan tetap berkomitmen dalam meningkatkan capaian investasi di Kota Kediri, sebab investasi merupakan jangkar pertumbuhan ekonomi di daerah.
Sementara itu, dalam meningkatkan target capaian investasi, DPMPTSP Kota Kediri telah menetapkan beberapa inovasi seperti poliklinik informasi investasi dan layanan penyelesaian dan problematikanya (Polin In Lop), mobile public service, bekal perizinan bagi disabilitas agar semakin jaya (Bergaya), sistem pembayaran nontunai secara elektronik (Si Nonik), serta asistensi pengisian LKPM online dibantu sampai lancar (Apelin Pacar).
"Kami berharap agar investor di Kota Kediri meningkat, jadi orang berbondong-bondong berinvestasi di Kota Kediri, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat," kata Edi.