Kota Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota Mojokerto terus melakukan upaya mencegah stunting (kekerdilan), salah satunya melalui Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama Komisi IV DPR RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam keterangan tertulis di Mojokerto, Selasa, mengatakan capaian angka stunting terendah se-Jawa Timur tak lepas dari kerja keras dan sinergi bersama-sama pemangku kepentingan di Kota Mojokerto serta keinginan untuk mewujudkan Indonesia Generasi Emas 2045.
"Kami sadar betul bahwa untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional 2045 mencetak Indonesia generasi emas itu harus dimulai sejak anak-anak usia balita. Gizi mereka harus tercukupi serta kesehatan mereka harus memadai. Sehingga, dari sinilah kami upayakan betul faktor yang sangat fundamental ini untuk kita garap bersama-sama dalam rangka mewujudkan tujuan nasional tersebut," kata Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Lebih lanjut, Ning Ita menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto menargetkan untuk terus menurunkan angka stunting menjadi 5 persen pada tahun 2023 melalui program cross cutting inkubasi wirausaha ketahanan pangan budi daya ikan.
"Harapan kami dari hasil pemberdayaan tersebut, salah satunya bisa memenuhi gizi dari keluarga dan meningkatkan tambahan penghasilan atau peningkatan ekonomi dari keluarga," katanya.
Ia berharap program-program yang ada di Kota Mojokerto bisa terus disinergikan dengan program pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.
Kabid Pemasaran dan Pengolahan Produk Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Nurwahidah mengapresiasi rendahnya angka stunting di Kota Mojokerto dan angka konsumsi ikan yang terus bertambah.
"Saya gembira pada Kota Mojokerto, karena angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto itu meningkat. Tahun 2020 mencapai 34,5 kilogram per kapita per tahun, sedangkan tahun 2019 sebesar 29,36 kilogram per kapita per tahun. Sehingga, ada kenaikan yang sangat signifikan sekitar 4,58 kilogram per kapita per tahun. Meskipun di Kota Mojokerto tidak ada laut, capaian angka konsumsi ikannya meningkat tajam. Kami harapkan angka konsumsi ikan terus meningkat, meskipun tidak punya laut jangan berkecil hati, karena ikan itu jenisnya banyak," katanya.
Kota Mojokerto merupakan daerah ke-11 pelaksanaan Safari Gemarikan yang digelar oleh Komisi IV DPR RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari lembaga kemasyarakatan, seperti PKK, karang taruna, posyandu dari masing-masing kelurahan se-Kota Mojokerto.
Pemkot Mojokerto gelar Safari Gemarikan untuk tekan stunting
Selasa, 31 Mei 2022 20:11 WIB