Banyuwangi (ANTARA) - Liga Selancar Dunia, World Surf League (WSL) bakal digelar di Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi, Jawa Timur, mulai akhir pekan ini dijadikan momentum oleh pemerintah daerah berkolaborasi menggalang peningkatan kualitas pengelolaan sampah di sekitar Taman Nasional Alas Purwo.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan G-Land berada di area Taman Nasional Alas Purwo yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia dan sedang dalam pengajuan menjadi Geopark Dunia.
Pemkab bersama NGO Sungai Watch dan warga setempat bergotong royong membersihkan aliran-aliran sungai yang berada di taman nasional itu.
"Ini menjadi wujud konkrit bahwa pariwisata sebagai umbrella, sebagai payung dari beragam program pengembangan daerah. Ibaratnya, sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui. Ketika event pariwisata, dalam hal selancar dunia ini adalah sport tourism, berjalan maka sekaligus kita bergerak untuk meningkatkan kebersihan di sungai, meningkatkan kualitas infrastruktur secara bertahap, meningkatkan kualitas SDM, merawat kearifan lokal, dan tentu saja menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya di Banyuwangi, Selasa.
Dengan kompetisi ini, menurut Bupati Ipuk, sekaligus kampanye untuk bersama-sama menjaga lingkungan di manapun berada. Seperti di Alas Purwo, padahal tidak ada penduduk yang tinggal di sana, namun banyak ditemukan sampah rumah tangga yang ada di pantai.
"Sampah-sampah ini merupakan kiriman dari luar. Karena itu mari kita menjaga lingkungan di manapun kita berada," tuturnya.
NGO Sungai Watch Gary Bencheghib yang dikenal dengan aktivitasnya yang giat membersihkan sungai di Pulau Bali. Berawal dari membersihkan sampah plastik di pantai-pantai Bali, mereka lantas juga membersihkan sampah sungai dan melibatkan banyak relawan sungai.
"Kita mulai bersih-bersih sungai di Alas Purwo. Kami memilih untuk membersihkan sungai yang merupakan jalur utama sampah plastik sebelum menuju ke laut. Kami didukung Pemkab Banyuwangi dan penyelenggara WSL untuk membantu membersihkan G-Land," kata Gary saat berbincang dengan Bupati Ipuk.
Gary mengatakan selama satu pekan mereka akan membersihkan sampah di sepanjang 15 kilometer garis pantai. Ada puluhan titik yang menjadi target mereka di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Selain melibatkan relawan Sungai Watch, mereka juga dibantu warga setempat. Mereka akan memasang 20 jaring di sungai untuk membersihkan sampah di sana. Hingga hari ketiga, setidaknya 3 ton sampah berhasil dibersihkan.
"Setelah tiga hari turun, kita lihat di sini sungainya juga banyak sampah yang terbawa laut. Banyak yang organik, namun yang anorganik (limbah rumah tangga) juga banyak. Sampah plastik, stereofoam di mana-mana, paling banyak volumenya," ujar Gary.