Surabaya (ANTARA) - Busana untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri tidak harus baru. Untuk itu, sebuah perusahaan yang memasarkan berbagai produk merek dunia di bidang kebersihan, kesehatan dan nutrisi menginisiasi gerakan "Bahagia Berbagi Baju" untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Mengingat di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan Lebaran. Maka melalui gerakan 'Bahagia Berbagi Baju', kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan menyumbangkan pakaian lama layak pakai," kata Marketing Director Reckitt Indonesia Rahul Bibhuti kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaian lama layak pakai, Reckitt Indonesia melalui merek Vanish menyediakan drop box di sejumlah pusat perbelanjaan, seperti Transmart dan Lottemart.
Selain itu, menggandeng perusahaan jasa pengiriman Paxel untuk menyediakan layanan penjemputan sumbangan pakaian lama layak pakai di lebih dari 40 kota di Indonesia.
Sebagai apresiasi, Reckitt menyediakan hadiah menarik berupa uang tunai senilai Rp1 juta untuk masing-masing lima orang donatur tercepat, serta 300 buah produk Vanish untuk donatur beruntung lainnya.
Menurut Rahul, gerakan "Bahagia Berbaju Baju" ini sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.
"Gerakan ini sekaligus memperpanjang masa pakai pakaian untuk mengurangi limbah pakaian," ujarnya.
Gerakan tersebut mendapat dukungan dari Aghnia Punjabi, seorang influencer hijab yang juga pengusaha fesyen.
Menurutnya, dalam industri fesyen, terdapat istilah fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru.
"Perilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren festen yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya. Namun, fenomena ini dapat memperburuk masalah lingkungan karena mendorong lahirnya produk fesyen yang memiliki masa pakai lebih singkat," ucapnya.
Bagi Aghnia, saat membeli baju baru, ada baiknya menerapkan konsep one in, one out, yaitu sekaligus menyisihkan pakaian lama yang bisa disumbangkan kepada sesama yang membutuhkan.
"Dengan konsep ini, selain dapat menghadirkan kebahagiaan kepada orang lain, kita juga bisa berkontribusi dalam upaya mengurangi limbah pakaian yang merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan," tuturnya.
Yuk, berbagi baju layak pakai untuk Lebaran
Rabu, 27 April 2022 22:42 WIB