Surabaya (ANTARA) - Salah satu tersangka kasus dugaan pengaturan skor dan suap di kompetisi Liga 3 Zona Jawa Timur, Bambang Suryo, menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Selasa.
Bambang Suryo menjalani pemeriksaan sekitar pukul 12.30 WIB didampingi oleh kuasa hukumnya Agustian Siagian.
"Saya di sini menghadiri pemeriksaan sebagai tersangka dan menjalani pemeriksaan tambahan," kata Bambang Suryo kepada awak media.
Pria berkepala pelontos itu mengaku akan menyetorkan sejumlah nama yang terlibat dalam kasus pengaturan skor dan suap di kompetisi Liga 3 Zona Jatim kepada penyidik Polda Jatim.
Nama-nama yang dimaksud Bambang Suryo itu terlampir dalam selembar kertas. Akan tetapi, Bambang enggan membeberkan nama-nama itu secara rinci kepada media.
"Ada federasi, ada klub, juga semua," katanya singkat.
Dalam kasus dugaan pengaturan skor dan suap kompetisi Liga 3 ini, Polda Jatim tidak hanya menetapkan Bambang Suryo sebagai tersangka tunggal.
Polisi juga telah menetapkan empat tersangka lain dalam kasus yang menyita perhatian publik sepak bola di Tanah Air itu, masing-masing Dimas Yopi Perwira Nusa, Imam, Ferry Afrianto, dan Heri Pras.
Kelima orang tersebut ditetapkan tersangka sejak Februari 2022 dan dijerat Pasal 2 UU Tindak Pidana Suap Juncto Pasal 55 KUHPidana.
Sebelumnya, Komite Disiplin PSSI Jawa Timur pada akhir November 2021 telah menjatuhkan sanksi berat kepada Dimas Yopi Perwira Nusa atas kasus percobaan suap pada kompetisi Liga 3 yang mempertemukan tim NZR Sumbersari dengan Gresik Putra FC, 12 November 2021.
Dalam surat keputusan Nomor: 001/KOMDIS/PSSI-JTM/XI/2021, dijelaskan bahwa Dimas Yopi melakukan percobaaan suap dengan cara memberi iming-iming uang sejumlah Rp70 juta hingga Rp100 juta agar tim Gresik Putra mengalah kepada NZR Sumbersari. Tindakan Yopy itu dilakukan untuk keperluan taruhan judi bola daring.
Komdis PSSI Jatim menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp100 juta kepada Dimas Yopi, selain juga menghukum yang bersangkutan dilarang beraktivitas di sepak bola selama sepuluh tahun.
Selain itu, Komdis PSSI Jatim juga menjatuhkan hukuman kepada dua pemain Gresik Putra, yakni Andy Cahya dan Hendra Putra Satria, serta kitman (staf perlengkapan) Gresik Putra, Desly Galang Ramadani.
Mereka dihukum percobaan larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan dengan masa percobaan selama 24 bulan. Sementara Ferry Afrianto yang disebut eks-pemain Persela Lamongan dihukum lima tahun larangan beraktivitas di sepak bola dan denda Rp50 juta.
Menurut Ketua Komdis PSSI Jatim Samiadji Makin Rahmat , keempat orang itu mencoba melakukan perbuatan suap pada pertandingan kompetisi Liga 3 antara Gresik Putra versus Persema Malang.
Andy Cahya, Hendra Putra Satria dan Desky Galang Ramadani terbukti bersalah melakukan percobaan pelanggaran pasal 64 ayat (1) dan pasal 65 ayat (1) kode disiplin PSSI.
Khusus untuk Bambang Suryo yang diduga juga terlibat dalam perkara suap ini, Komdis PSSI Jatim menyerahkan kasusnya ke polisi karena Bambang Suryo bukan bagian dari football family dan sebelumnya yang bersangkutan sudah dijatuhi larangan berkecimpung di sepak bola selama seumur hidup oleh PSSI Jatim pada 2018.
"Bambang Suryo telah dihukum seumur hidup oleh PSSI pada 2018 sehingga ia tidak dapat kita sentuh sebab bukan dari football family. Jadi kami serahkan sepenuhnya ke kepolisian," terang Makin.