Kota Batu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu menyatakan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan para petani di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, mencukupi selama setahun ke depan.
Kepala Bidang Pertanian DPKP Kota Batu Harijadi Agung pada Jumat, mengatakan Kota Batu mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 7.722 ton pada 2022, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 8.991 ton.
"Meski alokasi pupuk bersubsidi tahun ini lebih sedikit, kami akan memastikan ketersediaan bagi petani akan aman. Jika mengalami kekurangan, kami akan sampaikan ke pemprov dan Kementerian Pertanian agar segera bisa dipenuhi," kata Agung.
Agung menjelaskan saat ini stok pupuk urea bersubsidi tersedia sebanyak 2.374 ton dan diperkirakan cukup untuk kebutuhan hingga Desember 2022. Distribusi dipastikan akan merata setelah dilakukan pendataan di kecamatan terkait kebutuhan dan ketersediaan.
Kemudian, alokasi pupuk bersubsidi tersebut juga meliputi pupuk SP-36 sebanyak 1.565 ton, pupuk ZA sebanyak 2.117 ton, dan pupuk NPK sebanyak 908 ton. Sementara untuk pupuk organik, dialokasikan sebanyak 758 ton.
"Pupuk organik terbagi dua jenis, yakni granul dan cair. Pupuk organik granul tersedia 501 ton dan pupuk organik cair sebanyak 257 ton," katanya.
Ia menjelaskan pupuk organik cair paling sedikit teralokasi karena yang mengajukan pupuk tersebut hanya dari Kecamatan Bumiaji. Namun, ia belum bisa memastikan berapa besar serapan hingga saat ini karena rekap dari distributor resmi pupuk subsidi belum diterima.
"Jadi saat ini kami masih mengacu pada data sementara berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK ) dan pengajuan dari para kelompok petani di Kota Batu. Karena kami masih harus verifikasi dan verval e-RDKK dari Kemenpan," imbuhnya.
Saat ini, tercatat ada 229 kelompok petani yang masuk binaan DPKP Kota Batu. Dari total sebanyak 229 kelompok petani tersebut, terdapat 8.439 petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi.
Sebagai catatan untuk wilayah Jawa Timur stok pupuk bersubsidi dalam kondisi aman hingga Juli 2022. Jawa Timur mendapatkan alokasi sebanyak 2.257.878 ton pupuk bersubsidi, dari usulan awal 4.687.178 ton atau sebesar 48,17 persen.
Hingga 14 Februari 2022, kebutuhan pupuk bersubsidi telah diserap sebanyak 160.002 ton atau 7,09 persen, dengan rincian untuk jenis urea, dari alokasi 973.437 ton telah terserap 83.600 ton atau 8,59 persen hingga 14 Februari 2022.
Kemudian jenis SP-36 dari alokasi 108.781 ton terserap 1.678 ton atau 1,54 persen, jenis ZA dari alokasi 192.796 ton tersalur 8.409 ton atau 4,36 persen dan jenis NPK dari alokasi 571.147 ton tersalur 50.842 ton atau 8,90 persen.
Sementara untuk jenis petroganik dari alokasi 411.365 ton tersalur 15.469 ton atau 3,76 persen dan pupuk cair dari alokasi yang diterima sebanyak 352.485 liter telah tersalur 4.570 liter atau 1,30 persen.
DPKP Kota Batu pastikan ketersediaan pupuk subsidi mencukupi
Jumat, 25 Februari 2022 20:08 WIB