Jakarta (ANTARA) - Delapan pabrik milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas sistem pengelolaan lingkungan yang baik, memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial lingkungan.
Penerima Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Hijau adalah Group Head of Plant Operation (GHoPO) Pabrik Tuban, PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), PT Semen Padang (Pabrik Indarung), PT Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan PT Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap serta Pabrik Lhoknga).
Penghargaan Proper Hijau ini membuktikan komitmen SIG terhadap praktik bisnis berkelanjutan dengan penerapan prinsip green industry, sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) oleh perusahaan, kata Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Proper Hijau merupakan kriteria bagi perusahaan yang melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik dari yang telah dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance), melakukan pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan praktik dan komitmen terhadap lingkungan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. SIG akan terus berinovasi dan memberikan solusi terhadap kebutuhan pembangunan untuk masa depan yang lebih baik, kata Vita.
Selaras dengan upaya mewujudkan visi menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terkemuka di regional, SIG mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Komitmen ini diwujudkan dalam empat pilar keberlanjutan SIG yaitu Pilar Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Pilar Iklim & Energi, Pilar Ekonomi Sirkular serta Pilar Masyarakat dan Komunitas.
SIG mendukung komitmen Indonesia terhadap COP21 (2015) dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Wujud dari komitmen ini adalah keberhasilan SIG menurunkan intensitas emisi CO2 Scope 1 menjadi 607 kg CO2/ton semen ekuivalen atau turun 14,24 persen dari baseline tahun 2010. Hal ini dicapai melalui inisiatif efisiensi konsumsi energi, penurunan faktor terak, serta peningkatan penggunaan limbah sebagai bahan bakar alternatif.(*)