Malang (ANTARA) - Terbentuknya Kampung Glintung Water Street yang ada di RW 5 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, tak lepas dari sentuhan tangan dingin Isa Wahyudi sejak awal tahun 2020.
Dari kampung yang menjadi langganan banjir ketika hujan turun dengan intensitas tinggi ini, berbagai elemen masyarakat memutar otak, bagaimana air hujan atau luapan air sungai yang menggenangi kampung tersebut dapat dimanfaatkan.
Tercetus ide untuk membuat kampung tematik, dengan membuat sejumlah biopori dan menjadikan selokan kampung sebagai tempat budi daya ikan.
Warga sekitar pun digerakkan untuk menanam aneka sayur dengan memanfaatkan wahana seadanya, seperti bekas botol minuman dan paralon sebagai media tanam. Hal ini juga untuk menyiasati keterbatasan lahan di tengah perkotaaan.
Beberapa hal itu yang disampaikan Isa usai gelaran Festival Glintung Water Street pada Jumat (26/11/2021). Berjalannya waktu, disampaikan pria yang akrab disapa Ki Demang itu, di tengah pandemi Covid-19 pihaknya mengajak seluruh warga untuk terus bergerak, guna turut menaggulangi dan menangani wabah tersebut.
Tak membutuhkan waktu lama, di kampung ini mempunyai tempat isolasi bagi warga yang terpapar virus dan tim pemulasaraan jenazah.
Tak pelak, dari upaya menyulap kampung itu, kampung ini mendapatkan berkah, dengan diberi penghargaan Kampung Tangguh Semeru dari Polresta Malang Kota dan Polda Jawa Timur.
Beberapa indikator disematkannya predikat tersebut, karena di kampung ini mempunyai ketahanan pangan, ketahanan kesehatan dan ketahanan keamananan.
Kala itu, disampaikan Ki Demang, dari berbagai sayuran yang ditanam di seputar kampung, dibagikan secara gratis bagi warga yang membutuhkan. Sehingga turut menekan pengeluaran warga di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.
Lebih lanjut, pria yang juga Ketua Forkom Pokdarwis Kampung Tematik se-Kota Malang itu, dari berbagai raihan tersebut, pihaknya banyak kedatangan tamu dari luar daerah seperti Ponorogo, Pati dan Surakarta untuk belajar membuat kampung tematik serupa.
Mengusung konsep penggabungan pertanian dan perikanan ditengah kota, Ki Demang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergerak dan memajukan kampung ini.
“Kami mempunyai rencana agar kampung ini nantinya menjadi kampung rintisan co-working space, sekaligus untuk mengoptimalkan potensi kaum muda,” paparnya.
Dia mencontohkan, nantinya akan sering digelar kajian dan kegiatan ekonomi kreatif, warga membuat kerajinan dari bahan seadanya yang notabene tidak terpakai, aneka makanan olahan dan minuman kesehatan.
“Saat ini banyak empon-empon yang ditanam warga, dan itu bisa dimanfaatkan menjadi bahan dasar minuman kesehatan. Kita akan mendatangkan para ahli di bidangnya dan saya optimis semua itu akan terealisasi," katanya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sangat mengapresiasi kekompakkan warga RW 5 Kelurahan Purwantoro. Menurutnya, hal semacam ini perlu didukung dan disebarluaskan agar warga lainnya juga mengikuti kegiatan positif seperti ini.
"Warga Kota Malang memang kreatif dan memiliki jiwa optimis untuk memajukan Kota Malang ini. Ide seperti ini harus terus didukung oleh semua pihak," pungkasnya.