Surabaya (ANTARA) - PT. Teknindo Geosistem Unggul bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama mengembangkan alat deteksi kelongsoran tanah realtime berbasis internet yang dikenal dengan nama inclinometer.
"Inisiasi pembuatan inclinometer realtime berbasis internet itu dilakukan berdasarkan kesepakatan kerja sama antara ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul dengan Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 2 September 2021," kata Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul Wahyu P. Kuswanda saat uji coba alat tersebut di Tambak Sawah, Waru, Sidoarjo, Rabu.
Selanjutnya, kesepakatan itu ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara PT Teknindo Geosistem Unggul dan Divisi Inkubator dan Inovasi Teknologi Depertemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 17 September 2021.
Wahyu menjelaskan inclinometer bermanfaat untuk mendeteksi adanya pergerakan horisontal tanah.
Inclinometer diaplikasikan pada lereng perbukitan, jalan raya maupun jalan rel di atas timbunan tinggi dan bendungan tipe urugan. Diaplikasikan juga pada galian basemen gedung bertingkat.
"Semuanya itu bertujuan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap adanya kemungkinan terjadinya kelongsoran tanah," katanya.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan bahwa inclinometer bukan alat baru di Indonesia. Sebagai aplikator inclinometer sejak tahun 2005, selama ini PT Teknindo Geosistem Unggul masih harus mengimpor dari pabrikan luar negeri. Selain itu, belum dibuat berbasis internet.
Dengan berbasis internet maka adanya kemungkinan terjadi kelongsoran tanah bisa dideteksi secara realtime, kapan saja dan dari mana saja. Sehingga dengan pengembangan alat ini akan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia.
"Inclinometer yang kami buat ini bukan peralatan baru. Namun berkolaborasi dengan ITS kami telah berhasil membuat sendiri dan mengembangkannya dengan berbasis internet," katanya.
"Kelebihannya bisa digunakan sebagai early warning system adanya kelongsoran tanah secara realtime, kapan saja dan dari mana saja. Ini merupakan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia," kata mantan Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya tahun 2018.
Sementara itu Dekan Fakultas Vokasi ITS Prof. Ir. M. Sigit Darmawan, M.Eng.Sc, Ph.D, menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet itu menunjukkan keberhasilan dari program kerja sama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus.
Dalam hal ini permasalahan kemandirian instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terjawab setelah bekerja sama dengan Fakultas Vokasi ITS.
"Keberhasilan pengembangan alat ini menunjukkan keberhasilan dari program kerja sama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini, kemandirian kebutuhan instrumen geoteknik pada PT. Teknindo Geosistem Unggul telah terwujud setelah bekerja sama dengan Fakultas Vokasi ITS," kata Prof. Sigit.
Lebih lanjut Prof. Sigit menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet itu merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya.
Karena kerja sama seperti itu akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
"Ini merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Karena ini akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia," ujarnya. (*)