Direktur Jaringan dan Layanan BRI Arga M Nugraha menjelaskan terobosan tersebut bertujuan untuk meningkatkan penetrasi bisnis AgenBRILink.
“AgenBRILink merupakan salah satu bagian penting yang tak terpisahkan dalam mewujudkan strategi Transformasi BRI yang dikenal BRIVolution 2.0. Peningkatan peran dan tata kelola AgenBRILink menjadi fokus kami untuk meningkatkan kualitas AgenBRILink dalam melayani masyarakat yang menghadirkan manfaat nyata dengan kenyamanan sedekat kerabat,” kata Arga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Melalui Pinang Paylater tersebut yang resmi diluncurkan Jumat (8/10) tersebut, Arga menyampaikan bahwa AgenBRILink tidak lagi pusing akibat ketidakcukupan modal untuk operasional usahanya dikarenakan belum sempat melakukan penyetoran uang tunai dari hasil transaksi yang berjalan.
Agen BRILink cukup melakukan pengajuan pada fasilitas dana talangan AgenBRILink pada aplikasi BRILink Mobile. Kemudian, tak perlu menunggu lama, dana akan cair ke rekening operasional sehingga Agen dapat terus melanjutkan melayani transaksi nasabah.
Sementara itu, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo menyampaikan bahwa sinergi tersebut selaras dengan visi BRI untuk menjadikan BRI Agro sebagai digital attacker BRI Group.
“BRI Agro memiliki aspirasi menjadi bank digital dengan largest point of access di Indonesia, BRI Agro akan difokuskan pada ekspansi bisnis digital (lending, saving, dan payment transaction) termasuk tap in potensi bisnis BRILINK dan memperkuat partnership dengan ecosystem (fintech dan startups),” ujarnya.
Hingga akhir September 2021 tercatat BRI telah memiliki lebih dari 474 ribu AgenBRILink, dengan transaksi mencapai 656 juta transaksi atau tumbuh 28,2 persen (yoy) dan volume transaksi mencapai Rp824 triliun atau tumbuh 38,7 persen (yoy). Sedangkan untuk perolehan fee based income Agen BRILink mencapai Rp967 miliar.
Melalui fasilitas Dana Talangan tersebut, maka BRI akan memberikan added value kepada AgenBRILink dalam pelayanan masyarakat sesuai tujuannya sebagai yang terdepan mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. (*)