Surabaya (ANTARA) - Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bernama Selam Rekreasional mengembangkan bisnisnya di masa pandemi.
Ketua Tim Abmas Laboratorium Sistem Enterprise, Departemen Sistem Informasi ITS Dr. Mudjahidin melalui keterangannya, Sabtu mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu mitra UMKM penyedia jasa selam rekreasional.
"Terutama untuk memberikan informasi secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan pelanggan mitra," katanya.
Adapun luaran abmas dari Laboratorium Sistem Enterprise ini adalah situs web (link: https://divingeden.com/) sebagai sarana memasarkan produk dan layanan UMKM penyedia jasa selam.
"Hal ini, guna meningkatkan volume penjualan serta memperluas area pemasaran," ungkap dosen yang akrab disapa Mudja ini.
Proses perancangan laman diving ini menggunakan pendekatan Research Online Purchase Offline (ROPO).
Karena pada era digital ini masyarakat cenderung melakukan riset secara daring terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian produk atau jasa. Sehingga pengguna yang tertarik membeli produk berdasarkan informasi yang disediakan itu, selanjutnya akan diarahkan kepada UMKM penyedia jasa selam.
Dengan pendekatan tersebut, mitra UMKM seperti halnya Surabaya Diving (link:http://www.surabayadiving.com/) dapat dengan mudah memasarkan layanan secara daring dengan berbagai informasi yang lengkap, terpusat, dan untuk skala pasar yang lebih luas.
"Sementara manfaat bagi pengunjung laman adalah adanya peningkatan minat dan pengetahuan terkait wisata selam sehingga diharapkan dapat mempercepat pengambilan keputusan untuk membeli layanan dari mitra," katanya.
Kepala Departemen Sistem Informasi ini melanjutkan bahwa hal tersebut tentunya dapat membantu mitra dalam mendapatkan kembali pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lamanya.
"Sehingga bisnis jasa selam akan berjalan secara kontinyu di era pandemi," ujar alumnus Teknik Industri ITS ini.
Koordinator tim mahasiswa yang bergabung dalam Abmas, Galih Rendi Styawan menjelaskan bahwa pada laman tersebut terdapat data terstruktur seputar spot diving.
Pada halaman awal, pengunjung dapat menjumpai berbagai lokasi selam yang ada di Indonesia. Lalu, terdapat juga informasi lengkap mengenai titik penyelaman mulai dari deskripsi lokasi spot diving, ragam biota laut yang bisa dijumpai ketika menyelam, serta daftar UMKM penyedia layanan wisata selam untuk spot tertentu.
Pengunjung laman juga bisa mengetahui informasi kondisi air dan permukaan dari sebuah titik selam, waktu terbaik untuk datang, serta spesifikasi yang harus dipenuhi oleh calon penyelam.
"Selain itu, laman diving ini juga dapat memotivasi pengguna untuk saling berbagi pengalaman wisata selam yang pernah mereka lakukan melalui fitur diver logs," kata mahasiswa Departemen Sistem Informasi angkatan 2017 ini.
Kegiatan Abmas ini berhasil rampung dalam kurun waktu enam bulan. Terhitung sejak Maret 2021, tim Abmas telah memulai tahap analisa kebutuhan mitra dengan melakukan wawancara daring salah satunya dengan pemilik Surabaya Diving, Jimmy Lengkong.
Selain itu, wawancara secara interaktif juga dilakukan bersama calon pelanggan mitra sebagai pengguna akhir dari laman diving. (*)