Surabaya (ANTARA) - Ikatan Alumni Universitas Surabaya (IKA Ubaya) berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa kampus setempat (BEMUS) meluncurkan buku berjudul "Aku dan Ubaya: Female Ubayatizen Untold Story" bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-76, Selasa.
Buku yang diluncurkan Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto dan Ketua Umum IKA Ubaya Dr. Adi Toegarisman secara virtual tersebut merupakan kumpulan karya 76 Female Ubayatizen yang terdiri dari mahasiswi, dosen, tenaga kependidikan hingga alumni perempuan dalam bentuk kisah cerita, puisi atau lukisan tentang kampus setempat.
Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto mengapresiasi hasil kolaborasi yang harmonis antara seluruh sivitas akademika dan alumni sehingga mampu meluncurkan sebuah karya buku berjudul "Aku dan UBAYA: Female Ubayatizen Untold Story".
Sesuai dengan semangat kemerdekaan, Benny Lianto percaya bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi bagian dari gerakan-gerakan Indonesia tangguh Indonesia tumbuh.
"Buku Aku dan Ubaya menjadi bukti adanya kontribusi selama masa pandemi oleh sivitas akademika dan alumni perempuan Ubaya. Saya percaya buku ini akan selalu mengingatkan keberadaan kita semua ketika berproses dan hidup di Ubaya," katanya.
Dia berharap kegiatan yang dimulai dari Female Ubayatizen akan berlanjut, diikuti dengan karya buku sivitas akademika dan alumni lain yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Ketua Umum IKA Ubaya, Dr. Adi Toegarisman mengatakan bahwa menulis atau menuangkan pemikiran dalam tulisan tentu bukan pekerjaan yang mudah. Jika tidak memiliki niat yang kuat dan tidak sering dilatih maka sulit untuk diwujudkan.
"Harapannya ke depan bisa menulis yang lebih spesifik sesuai dengan aneka perkembangan atau kebutuhan di masyarakat. Sudah saatnya bagi Ubaya go public dalam arti pemikiran-pemikiran yang bisa diterapkan untuk kebutuhan masyarakat menyongsong hambatan atau tantangan perjalanan bangsa Indonesia ke depan," katanya.
Ketua panitia acara dan penulisan buku, Ituk Herarindri juga mengucap syukur dan merasa senang atas terselenggaranya kegiatan tersebut di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Anggota IKA Ubaya yang akrab disapa Ituk itu mengungkapkan bahwa Buku Aku dan Ubaya telah dipersiapkan sejak bulan April 2021.
Ituk mengaku awal mula membuat buku berasal dari keinginannya bersama anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan IKA Ubaya untuk mengadakan kegiatan yang positif dan bermanfaat dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Akhirnya tercetuslah ide untuk membuat buku yang berisi kumpulan tulisan karya para Kartini Ubaya. Menulis menjadi pilihan yang tepat karena sesuai dengan hobi R.A. Kartini sekaligus kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama di masa pandemi tanpa harus tatap muka.
"Jadi isi buku ini menceritakan testimoni atau pengalaman pribadi mereka tentang Ubaya. Contohnya perjuangan mendapatkan beasiswa, meraih prestasi, aktivitas kemahasiswaan yang berkesan, perjalanan karir, kenangan-kenangan indah, percintaan dan sebagainya," katanya.
Buku Aku dan Ubaya yang berisi 76 karya Female Ubayatizen sudah dicetak sebanyak 200 buku. Jumlah karya dalam buku diambil dari usia 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini buku tersebut tidak dijual secara komersial tetapi dibagikan kepada para penulis, IKA dan Perpustakaan Ubaya. (*)