Sidoarjo (ANTARA) -
Ketua RT 9/RW 5 Desa Sedati Gede, Sidoarjo, Solikin saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Senin, mengatakan penangkapan terduga teroris itu dilakukan pagi tadi sekitar pukul 07.15 WIB.
"Setelah dilakukan penangkapan, saya kemudian dihubungi dan diajak melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut," kata Solikin saat dikonfirmasi di Sidoarjo.
Dari penggeledahan yang dilakukan petugas di rumah terduga teroris, Solikin melihat ada beberapa barang milik pelaku yang dibawa, di antaranya adalah buku, tabungan, CD, dan juga beberapa sertifikat.
"Untuk isi CD dan juga sertifikat saya kurang paham, ada petugas perempuan yang membantu penggeledahan," ujarnya.
Ia mengatakan pelaku pindah dari Tanggulangin, Sidoarjo, sejak sekitar 5–6 tahun terakhir dan memiliki empat orang anak yang masih kecil-kecil.
"Keseharian pelaku juga baik kepada tetangga karena setiap kali kegiatan selalu hadir baik itu kerja bakti atau juga pengajian. Bahkan tidak jarang membantu warga mengirimkan roti. Karena selama ini dikenal sebagai pengusaha roti dan juga jual beli madu," ujarnya.
Ia juga mengaku heran dan kaget perihal penangkapan terduga teroris tersebut karena tidak ada gelagat aneh yang dilakukan pelaku.
"Hanya saja ketika saya menarik iuran, kalau tidak ada terduga pelaku, anaknya yang bilang ke kami kalau ayahnya tidak ada di rumah. Istrinya juga aktif dalam berkegiatan masyarakat seperti arisan," katanya.
Ia menambahkan dulunya bagian depan rumah pelaku sempat digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak, tetapi sejak enam bulan terakhir sudah tidak digunakan lagi.
"Sekarang malah disewakan menjadi tempat penjualan aksesoris telepon genggam," katanya.