Bondowoso (ANTARA) - Aktivis pers sekolah di MAN Bondowoso, Jawa Timur, yang mengelola Majalah Al-Mashalih mendalami ilmu jurnalistik yang difsilitasi oleh Bintana Research and Literacy Shelter (BRLS Indonesia).
"Pada pelatihan kejurnalistikan itu kami menekankan bahwa seorang jurnalis yang baik harus selalu berpegang teguh pada etika. Di dalam dunia jurnalistik, seorang jurnalis tidak boleh mengada-ada berita. Seorang jurnalis harus menghasilkan berita yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," kata pendiri BRLS Indonesia Bintana Alin Hilwah dalam siaran pers yang diterima di Bondowoso, Rabu.
Meskipun para siswa itu baru merupakan jurnalis sekolah, katanya, namun masalah kode etik jurnalistik juga perlu ditekankan agar selalu menjadi pedoman mereka dalam menghasilkan tulisan untuk majalah Al-Mashalih.
"Materi terakhir yang kami sampaikan adalah opini. Opini penting didalami oleh pengawak Majalah Al-Mashalih, karena salah satu rubrik yang ada di majalah itu ada opininya juga, sehingga dasar keilmuannya perlu diperkuat," katanya.
Pembina Al-mashalih Mahrus Hasan, SAg, MPdI mengatakan bahwa kekompakan dan semangat para awak redaksi di majalah itu tidak cukup dan harus ditunjang dengan keterampilan menampilkan tulisan dalam berbagai jenis, termasuk opini.
Aktivis pers sekolah di Bondowoso dalami ilmu jurnalistik
Rabu, 5 Mei 2021 21:56 WIB