Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, secara serentak menanam ribuan pohon berdaya serap air tinggi di bantaran-bantaran sungai sebagai upaya menjaga sumber mata air.
Sekitar 6000 berbagai jenis pohon buah berdaya serap air tinggi itu, di antaranya sukun, nangka, jambu hitam, dan lainnya ditanam dalam program yang diberi Mentari (menjaga mata air).
"Ketersediaan air tidak hanya untuk manusia, namun juga untuk hewan, tanaman, serta kebutuhan perikanan dan pertanian. Semua kesatuan ekosistem," ujar Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah saat menghadiri Festival Mentari di sumber mata air Kajar Wisata Jopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jumat.
Menurut dia, kegiatan menanam pohon di bantaran sungai itu merupakan upaya menyelamatkan ekosistem alam dari hulu hingga hilir. Khususnya menjaga mata air untuk ketersediaan air dalam tanah.
Selain itu, lanjut Sugirah, kampanye tanam pohon tersebut juga untuk menambah pasokan oksigen dan mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di daerahnya.
"Jangan sampai karena kita kurang memperhatikan lingkungan terutama menjaga mata air di hulu, menyebabkan timbulnya bencana," katanya.
Sugirah menginstruksikan kepada camat dan kepala desa untuk mendorong masyarakat menggalakkan menanam pohon terutama yang bermukim di dekat sungai. "Buah dari pohon-pohon ini nantinya juga bisa dikonsumsi atau dijual oleh masyarakat," kata Sugirah.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Husnul Chotimah mengatakan, dipilihnya sumber mata air Kajar Desa Kampunganyar, karena sumber mata airnya dimanfaatkan warga untuk kebutuhan air minum, kegiatan perikanan, dan pertanian di beberapa desa sekitar.
"Ada tiga titik sumber mata air di Sumber Kajar ini yang memiliki debit air yang cukup tinggi. Namun semakin tahun debitnya berkurang karena pohon sebagai penyedia cadangan air juga mulai berkurang. Maka program Mentari ini untuk meningkatkan kembali debit air disini," katanya.
Husnul menjelaskan terdapat sekitar 348 sumber mata air tersebar di Banyuwangi. Sumber mata air itu untuk memenuhi kebutuhan air yang diperkirakan mencapai 257 juta liter air per hari.
"Dengan rumusan 150 liter per jiwa per hari, kebutuhan air bersih untuk minum dan kebutuhan sanitasi lainnya, maka untuk memenuhi 1,7 juta jiwa penduduk di Banyuwangi, maka yang harus tersedia kurang lebih 257 juta liter air bersih per hari," tuturnya. (*)
Jaga sumber mata air, Banyuwangi kampanyekan tanam pohon di bantaran sungai
Jumat, 26 Maret 2021 17:30 WIB