Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menyediakan mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) di rumah sakit umum daerah setempat untuk mempercepat deteksi kasus COVID-19 di wilayah itu.
Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Rabu, mengatakan penyediaan mesin TCM mempermudah uji spesimen pasien dicurigai terpapar COVID-19 sehingga lebih cepat mengetahui hasil seseorang positif atau negatif terinfeksi virus itu.
"Saat ini kita sudah berhasil menekan penularan COVID-19 secara perlahan. Tapi 3T, terutama tracing terus kita lakukan," ujarnya dalam diskusi kelompok terpumpun pengoperasian mesin TCM di RSUD Kota Madiun.
Ia mengatakan pengadaan mesin TCM dengan sistem kerja sama operasional (KSO) dengan pihak ketiga. Dengan KSO tersebut, baik teknisi hingga pemeliharaan alat, akan dilakukan oleh pihak ketiga. RSUD Kota Madiun tinggal membeli kit reagen atau ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen.
Selain membeli reagen, RSUD Kota Madiun juga tinggal menyiapkan ruangan untuk menempatkan alat tersebut.
Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik (Lab. PK) RSUD Kota Madiun dr. Chlorentine Konika P Sp.PK menjelaskan mesin TCM di RSUD Kota Madiun tersebut mampu menguji empat sampel secara bersamaan dengan durasi waktu yang dibutuhkan sekitar 55 menit.
"Untuk permintaan tes mandiri mulai dari pengajuan hingga hasil keluar kira-kira membutuhkan waktu sekitar tiga jam," kata dia.
Kementerian Kesehatan menyatakan mesin Tes Cepat Molekuler untuk TBC (TCM-TB) sudah bisa untuk pemeriksaan COVID-19 selain alat "Real Time Polymerase Chain Reaction" (RT PCR).
Mesin TCM dahulu dipakai sebagai alat diagnostik penyakit TBC. TCM sebenarnya RT PCR yang disimplifikasi. Metode pemeriksaan dengan TCM sama akuratnya dengan PCR karena bisa mengidentifikasi RNA dari SARS-CoV-2 meski dalam waktu lebih singkat.
Harapannya, dengan penyediaan mesin tersebut, proses skrining COVID-19 di Kota Madiun bisa lebih dipercepat dan kasusnya bisa ditekan.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Rabu, mencapai 1.534 orang. Dari jumlah itu, 1.309 orang di antaranya telah sembuh, 49 orang lainnya masih dalam perawatan, 75 orang isolasi mandiri, dan 101 orang meninggal dunia.
Tercatat penambahan pada Rabu, kasus konfirmasi baru bertambah 22 orang, sembuh 10 orang, dan meninggal dunia nihil.