Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi (Marinves) Septian Hario Seto mengungkapkan rencana investasi Tesla Inc di bidang Energy Storage System (ESS) atau sistem penyimpanan energi dengan daya besar.
"Dengan Tesla ini ada satu lagi kerja sama di bidang ESS. Ini mirip baterai atau powerbank dengan kapasitas besar, bisa puluhan MegaWatt (MW), bahkan sampai 100 MW juga bisa," katanya dalam jumpa pers virtual, Jumat.
Menurut Seto, ESS akan menggantikan pembangkit yang permintaan listriknya dalam satu waktu melebihi penggunaan rata-ratanya. Dengan demikian, dibandingkan membangun pembangkit listrik baru, "baterai" tersebut bisa diisi saat permintaan rendah.
Tesla sendiri, lanjut Seto, telah membangun sistem tersebut di Australia dan mengkombinasikannya dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Ini sedang dipelajari secara internal, tapi mereka (Tesla) memang mencontohkan kesuksesan mereka di Australia," kata Seto.
Seto menuturkan Tesla sangat ingin bekerja sama dengan Indonesia walaupun permintaan akan sistem tersebut cukup tinggi dari berbagai negara. Pasalnya, kondisi Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan potensi EBT yang melimpah menjadi pertimbangan utama kerja sama tersebut.
"Jadi suplainya dari sisi mereka pun, ESS ini tidak banyak, tapi mereka ingin sekali bekerja sama dengan Indonesia karena mereka lihat Indonesia negara kepulauan dan punya potensi renewable energy, mereka bisa mengkombinasikan teknologi mereka dan beri manfaat maksimal," kata Seto.
Sebelumnya Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana mengungkapkan minat Tesla untuk masuk dalam ESS.
"Mengenai Tesla, kita dalam tahap negosiasi. Kita sedang mencari dan ingin mengetahui kira-kira interest (ketertarikan) Tesla apa. Tesla ini agak late comers. Kita sudah maju jauh 5-6 bulan di depan, Tesla baru belakangan masuk, sehingga kita sedang pelajari mereka mau masuknya kemana. Salah satu yang kami dapat tangkap dari pembicaraan kemarin, Tesla ingin masuk ke ESS (Energy Storage System)," kata Agus. (*)
Tesla ingin kembangkan sistem penyimpanan energi dengan Indonesia
Jumat, 5 Februari 2021 14:33 WIB