Sumenep (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep memberikan pembekalan kepada para relawan demokrasi untuk pelaksanaan pilkada serentak 2020 di Kabupaten Sumenep dengan teknik penerapan protokol kesehatan dan materi tentang pentingnya menggunakan hak suara pada pilkada 9 Desember 2020.
"Teknik tentang penerapan protokol kesehatan bagi relawan demokrasi ini penting, mengingat pelaksanaan pilkada saat ini di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)," kata anggota KPU Sumenep Rafiqi di Sumenep, Selasa.
Sebanyak 50 orang anggota relawan demokrasi Pilkada Sumenep 2020 mengikuti pembekalan yang digelar institusi penyelenggara pemilu itu.
Menurut Rafiqi, relawan demokrasi sebagai mitra KPU dalam melakukan sosialisasi tahapan maupun juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat pemilih.
Tugas-tugas para relawan demokrasi tersebut secara prinsip sama dengan tugas-tugas penyelenggara pemilu lainnya, seperti KPU, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
"Karena itu, para relawan demokrasi ini tidak boleh melakukan kampanye salah satu paslon atau berpihak kepada paslon tertentu," kata Rafiqi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh relawan demokrasi (Relasi) dalam melakukan sosialisasi adalah mentaati pelaksanaan standar protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran virus korona.
Pada pelaksanaan Pilkada Sumenep 2020 ini, relawan demokrasi yang berjumlah 50 orang tersebut akan bertugas di 10 basis relasi, yakni keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, basis komunitas, keagamaan, dan warganet.
Pilkada di Kabupaten Sumenep kali ini diikuti dua pasangan calon (paslon), masing-masing Paslon Nomor Urut 01 Achmad Fauzi-Dewi Khalifah dan Paslon Nomor Urut 02 Fattah Jasin-KH Moh Ali Fikri.
Paslon 01 diusung PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara itu, Paslon 02 diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Hanura, dan Golkar sebagai partai pendukung.
