Jakarta (ANTARA) - Salah satu tersangka penyelenggara pesta seks sesama jenis atau homo di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan, positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)
"Di antara sembilan penyelenggara ini memang ada satu yang terkena HIV, tapi saya enggak bisa sebutkan di sini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Rabu.
Pihak kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara pesta seks homo itu.
"Nanti kami akan berkoordinasi dengan tim kesehatan untuk memeriksa semuanya," papar Yusri.
Baca juga: Polisi: Peserta pesta asusila berusia 20-40 tahun
Baca juga: Polisi gerebek pesta seks homo di sebuah apartemen, sembilan pelaku jadi tersangka
Lebih lanjut, Yusri mengatakan tersangka pesta seks homo yang positif mengidap HIV akan ditempatkan di sel tahanan yang berbeda dengan tersangka lainnya.
Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga sudah melakukan tes cepat COVID-19 terhadap 56 orang yang diamankan dari pesta seks homo tersebut dan hasilnya semua non-reaktif.
"Seluruh 56 orang yang kita amankan kita lakukan rapid test, semuanya nonreaktif," kata Yusri.
Baca juga: Penyelenggara pesta seks homo terinspirasi dari Thailand
Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka usai menggerebek sebuah pesta seks homo yang berlangsung di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan pada 29 Agustus 2020.
Inisial sembilan tersangka tersebut adalah TRF, BA, NA, KG, SW, NM, A, WH. Sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka karena perannya sebagai penyelenggara pesta seks itu.
Sedangkan 47 orang lainnya yang menjadi pesertanya tidak ditahan dan hanya berstatus sebagai saksi.
"Ini kita jadikan saksi dan masih kita dalami terus, kita tidak lakukan penahanan kepada 47 orang ini," tambah Yusri.
Atas perbuatannya, kesembilan tersangka dikenakan Pasal 296 KUHP dan atau Pasal 33 Jo Pasal 7 Undang-Undang 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman kurungan minimal satu tahun penjara dan maksimal 10 tahun penjara.
Adapun barang bukti yang disita polisi dari penggerebekan tersebut antara lain delapan kotak alat kontrasepsi, satu kotak 'tissue magic', satu buku registrasi, tiga botol pelumas, delapan botol obat perangsang dan bukti transfer pembelian tiket masuk pesta.