Banyuwangi (ANTARA) - Sejumlah destinasi atau tempat tujuan wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, siap menyambut era normal baru (new normal) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satunya adalah Agrowisata Tamansuruh di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, yang telah memiliki standar pariwisata di era normal baru, baik fasilitas protokol kesehatan hingga skema pembatasan pengunjung.
"Sudah kami simulasikan di destinasi agrotourism seluas 10 hektare ini. Protokol pencegahan COVID-19 sudah didukung fasilitas yang baik dan skema pembatasan pengunjung juga sudah disiapkan dengan sistem dalam jaringan (daring)," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu.
Sejak dua hari terakhir, lanjut dia, dua simulasi normal baru dijalankan di Agrowisata Tamansuruh. Pertama, dengan menempatkan penyaluran bansos yang biasanya di kantor kecamatan ke tempat wisata tersebut, dan kedua, saat kunjungan kepala perwakilan BUMN dan dunia usaha.
Bupati Anas menjelaskan pada pintu masuk wisata, petugas melakukan pengecekan suhu tubuh bagi setiap pengunjung, menyemprotkan cairan pembersih tangan, dan mempersilakan mencuci tangan sebelum memasuki area agrowisata.
Petugas pun tertib menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, pengaman wajah, dan sarung tangan.
"Pihak pengelola sepakat akan membatasi jumlah pengunjung guna menghindari kerumunan massa. Saya pikir bagus sekali, ini bisa jadi model yang bisa dicontoh destinasi lain," tuturnya.
Dengan cara seperti itu, menurut Anas, siapapun yang berkunjung ke Banyuwangi akan merasa tenang karena sudah mengikuti protokol kesehatan.
"Garansi seperti ini sangat penting untuk menarik wisatawan. Kita harus bangkit dengan kembali produktif untuk memulihkan perekonomian, namun tetap aman dari COVID-19," ujarnya.
Di Agrowisata Tamansuruh, kata Anas, juga tersedia berbagai sayur hingga buah-buahan organik dan dapat mengonsumsi langsung di lokasi.
"Dengan mengonsumsi langsung di lahannya, ini menjanjikan experience unik sekaligus meningkatkan kesehatan pengunjung," katanya.
Agrowisata Tamansuruh berada di kaki Gunung Ijen dan dikonsep agrotourism dan destinasi wisata ini menampilkan beragam pertanian Banyuwangi, mulai padi hitam organik hingga beragam buah dan sayur organik, juga ada hamparan bunga-bunga cantik warna warni yang menjadi spot Instagrammable.
"Pemandangannya indah, komplit mulai pegunungan, sawah, hingga Selat Bali yang bisa dilihat dari ketinggian. Udaranya sejuk berlimpah oksigen, cocok buat liburan bareng keluarga," kata Bupati Anas.
Destinasi wisata ini juga menjadi tempat edukasi pertanian dan sekaligus lahan percobaan. Yang terbaru ada 33 varietas melon dikembangkan, termasuk melon chamoe, varietas melon asli Korea yang jadi primadona di Indonesia.
"Sudah sukses dikembangkan di sini dan bisa diaplikasikan petani di lahannya masing-masing," ujarnya.
Bupati Anas menambahkan bahwa para pelaku pariwisata Banyuwangi, terus memastikan kesiapannya menyambut era normal baru, dan Banyuwangi tinggal menunggu komando dari pemerintah pusat. (*)