Jember (ANTARA) - Seluruh petugas Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Sarongan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dievakuasi ke lokasi yang aman setelah penyerangan massa yang mengakibatkan kerusakan sejumlah aset negara dan lima orang petugas terluka pada Rabu (13/5).
"Sekitar 28 orang yang terdiri dari ASN, pegawai kontrak, dan masyarakat mitra polhut ditarik dari Pos Sukamade, Rajegwesi, dan Sarongan demi keselamatan mereka dan keluarganya setelah tindakan anarkis massa," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha TNMB Khairun Nisa, di Kantor TNMB Kabupaten Jember, Jumat.
Menurutnya, petugas di Resort Sukamade juga sudah dievakuasi oleh aparat kepolisian pada Kamis (14/5) malam untuk keamanan dan keselamatan, sehingga tidak ada satu pun petugas TNMB di wilayah SPTN I Sarongan.
"Kami mengutamakan keselamatan para petugas TNMB lebih dulu, dan aparat kepolisian juga sudah membantu untuk mengamankan aset dari tindakan anarkis massa di sana," ujarnya pula.
Informasi yang dihimpun di lapangan, situasi dan kondisi di Resort Rajegwesi, Sukamade, dan Sarongan mulai kondusif dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian dan Brimob Polda Jatim yang diterjunkan di sana.
Sebelumnya, sekelompok massa merusak sejumlah bangunan berupa kantor seksi, rumah dinas, pos loket, pusat informasi dan kendaraan, serta melukai petugas Taman Nasional Meru Betiri di SPTN I Sarongan, bahkan massa sempat membakar bangunan di Resort Rajegwesi pada Rabu (13/5).
Tindakan anarkis massa tersebut juga mengakibatkan lima petugas TNMB terluka hingga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Penyerangan massa di SPTN I Sarongan dipicu ditemukannya jenazah warga yang mencari burung liar di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, dan merupakan salah satu pelaku yang melarikan diri saat dikejar petugas, sedangkan anaknya sempat diamankan petugas karena kedapatan membawa sejumlah burung liar di kawasan Meru Betiri.