Jember (ANTARA) - Pelepasliaran 12 ekor kijang (Muntiacus muntjak) di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Desa Andongrejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menambah populasi satwa dilindungi di kawasan taman nasional setempat.
"Alhamdulillah ada tambahan 12 ekor kijang dan memang populasi kijang masih banyak ditemui di hampir semua kawasan TN Meru Betiri," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Khairun Nisa di Kabupaten Jember saat dikonfirmasi per telepon, Rabu.
Sekretaris Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Suharyono bersama Bupati Jember Hendy Siswanto dan forkopimda setempat melepasliarkan 12 ekor kijang di kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Selasa (22/2).
"Sampai saat ini kami belum menghitung secara detail populasi kijang di kawasan TN Meru Betiri karena bukan merupakan satwa prioritas, namun faktanya populasi kijang banyak ditemui di sana," tuturnya.
Menurut dia kamera dan video trap yang dipasang pihak TN Meru Betiri selalu merekam keberadaan hewan herbivora tersebut di beberapa lokasi dan petugas juga sering menjumpai saat melakukan patroli, sehingga diyakini banyak populasi kijang di Meru Betiri.
"Kami berharap kijang yang dilepasliarkan tersebut dapat berkembang biak dan semakin menambah populasi satwa dilindungi tersebut," katanya.
Ia menjelaskan petugas juga mengintensifkan patroli untuk menekan perburuan liar terhadap sejumlah satwa yang berada di kawasan TN Meru Betiri dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk ikut serta menjaga ekosistem hutan taman nasional.
Sementara Pelaksana harian Kepala Bidang KSDA Wilayah III Jember Purwantono mengatakan 12 kijang tersebut merupakan hasil penyerahan warga Kabupaten Banyuwangi dan Lumajang, namun sebelum dilepasliarkan ada beberapa tahapan yang dilalui satwa tersebut.
"Tahapan seperti biasanya yakni dilakukan pemeriksaan kelayakan perilaku satwa dan dikarantina kijang di kawasan TN Meru Betiri. Kalau sudah dinilai siap maka akan dilepasliarkan," katanya.