Banyuwangi (ANTARA) - Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Banyuwangi, Jawa Timur, bertambah menjadi tiga orang. Bertambahnya pasien positif ini didapat setelah laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangkan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mengeluarkan hasil uji spesimen virus corona.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono di Banyuwangi, Sabtu, mengatakan bahwa Balitbangkes telah mengirimkan hasil uji usap (swab) tenggorokan terhadap dua pasien Banyuwangi tersebut pada Jumat (10/4) kemarin dan dan hasilnya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
"Jadi, total di Banyuwangi ada tiga warga yang positif corona. Satu orang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan beberapa hari lalu, satu orang pria yang meninggal dunia pada Jumat kemarin yang saat itu statusnya masih PDP. Dan yang satu lagi seorang pria yang berasal dari klaster pelatihan petugas haji di Surabaya," katanya.
Menurut ia, kluster pelatihan petugas haji pada pertengahan Maret lalu di Surabaya, telah dipetakan oleh Pemprov Jatim sebagai salah satu klaster penyebaran virus corona.
Rio (sapaan akrabnya) menyampaikan bahwa kondisi pasien yang bersangkutan kini terus membaik, dan saat ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) hanya mengalami gejala klinis ringan.
"Besok akan kami ambil swab-nya lagi untuk diuji ulang, apakah sudah negatif atau belum. Mengingat, selama status PDP ini, pasien hanya mengalami gejala ringan, dan bahkan kondisinya terus membaik sampai sekarang," katanya.
Tim Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi, lanjut dia, fokus melacak riwayat kontak pada dua pasien, baik pada keluarga maupun yang pernah kontak dengan mereka.
"Sudah ada puluhan orang dari hasil pelacakan. Mereka diprioritaskan untuk dilakukan uji cepat atau rapid test," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kembali mengajak seluruh warga untuk menerapkan physical distancing secara disiplin.
"Saya sampaikan, 25 kecamatan di Banyuwangi, semua ada ODP-nya. Jadi, kalau mau konfirmasi zona merah, ya artinya semuanya zona merah. Banyuwangi ini sudah zona merah. Jangan kemudian kalau di daerahnya tidak ada yang positif, kemudian tidak disiplin physical distancing," ucapnya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi menyebutkan, hingga Jumat, 10 April 2020 jumlah orang dengan resiko atau ODR mencapai 2.886 orang, sedangkan ODP mencapai 514 orang, dari jumlah itu, 168 ODP masa pantau (orang telah dilakukan pemantauan) dan 346 orang telah selesai melalui pemantauan. Dan jumlah pasien dengan pengawasan (PDP) dalam masa pantau ada 7 orang. (*)