Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menginstruksikan jajaran kepolisian resor untuk meningkatkan pengamanan kepada pejabat VIP maupun tamu VVIP yang ada atau berkunjung ke wilayah setempat, menyusul kasus penyerangan dan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.
"Adanya penusukan terhadap Menko Polhukam, Kapolda Jatim menyampaikan langsung kepada kapolres agar meningkatkan status dalam rangka pengamanan VIP maupun VVIP," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim di Surabaya, Jumat.
Baca juga: Menko Polhukam Wiranto diserang, pengamanan pejabat negara harus dievaluasi
Baca juga: Kapolrestabes tingkatkan pengamanan pejabat berkunjung ke Surabaya
Setelah kasus penyerangan Wiranto tersebut, Polda Jatim juga melakukan peningkatan deteksi terhadap kelompok-kelompok yang terindikasi melakukan tindakan anarkistis, terutama menjelang pelantikan presiden-wapres pada 20 Oktober 2019.
"Ini juga untuk melakukan deteksi pada kegiatan kelompok-kelompok anarkis, terutama menjelang 20 Oktober. Oleh karena itu, seluruh jajaran agar meningkatks pengamanan, patroli dan menyangkut kegiatan kelompok anarkis agar dilakukan pemantauan," ujarnya.
Barung melanjutkan, Kapolda Jatim telah meminta agar tim intelejen dan reserse bekerja sama meningkatkan pemantauan bahkan penegakan hukum.
"Tentunya kelompok yang bisa menimbulkan potensi gangguan kamtibmas akan dipantau, bahkan ditindak secara hukum yang berlaku," kata Barung.
Menko Polhukam Wiranto ditusuk orang tak dikenal usai menghadiri peresmian Gedung Kuliah di Universitas Mathla'ul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Wiranto mengalami luka tusuk pada bagian perut dan mendapat penanganan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.