Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berharap semua organisasi perangkat daerah (OPD) di kota ini bersinergi dengan ikut menyisihkan anggaran demi mewujudkan kota tangguh.
"Banyak hal-hal yang harus dilakukan oleh Kota Kediri untuk kota tangguh. Dari OPD ternyata harus menyisihkan anggarannya karena selama ini yang kita pahami BPBD ini aman-aman saja," kata Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah saat menerima tim verifikasi dalam penilaian kota tangguh dan kapasitas penanggulangan bencana daerah di Kediri, Jumat.
Wanita yang akrab disapa Ning Lik ini juga berharap Kota Kediri benar-benar dapat menjadi kota tangguh.
"Kami dukung 100 persen. Semoga hasil kerja tim ini bisa benar-benar membantu mewujudkan Kota Kediri menjadi kota tangguh," kata dia berharap.
Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Raditya Jati mengatakan program kota tangguh bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong komitmen pemerintah daerah dan nasional untuk menjadikan pengurangan risiko dan pembangunan ketangguhan bencana serta perubahan iklim sebagai investasi.
"Urusan kebencanaan ini tidak hanya menjadi urusan BPBD saja. Namun kita harus menyadari kebencanaan ini menjadi urusan berbagai pihak," kata dia.
Kota Kediri diverifikasi dalam penilaian kota tangguh dan kapasitas penanggulangan bencana daerah sejak awal pekan lalu. Hasil dari penilaian yang telah dilakukan tersebut dipaparkan oleh tim kepada Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah.
Kota Kediri mendapat skor 106 dari total skor 141 pada pengukuran scorecard dengan standar internasional menggunakan 10 langkah mendasar. Sementara untuk pengukuran Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kota Kediri berhasil meraih skor 0,51 yang masuk dalam kategori sedang.
Pengukuran IKD ini menggunakan tujuh prioritas, dimana pada tiga prioritas Kota Kediri masih mendapat nilai rendah. Tiga prioritas tersebut adalah pengembangan sistem pemulihan bencana, pengkajian risiko dan perencanaan terpadu, serta penguatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana.
Dari prioritas yang masih mendapat nilai rendah tersebut telah diberikan rekomendasi untuk menyusun program rencana aksi kota tangguh dan tindak lanjut.
Dalam kegiatan itu, hadir pula Kasi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur Pinky Hiddayati, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri, tim fasilitator nasional, tim fasilitator daerah, dan jajaran BPBD Kota Kediri.