Kediri (ANTARA) - Pertandingan lanjutan kompetisi Liga 2 antara tuan rumah Persik melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Senin petang, diwarnai bentrok antarsuporter selepas laga yang menyebabkan sejumlah orang terluka dan beberapa kendaraan rusak.
Dari pantauan, setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk tuan rumah, kedua suporter terlibat saling lempar. Beberapa benda seperti botol air minum, batu, petasan, dilempar. Bahkan, para suporter itu awalnya berlomba menuju ke tengah lapangan.
Belum diketahui siapa yang memulai insiden tersebut. Bahkan, para pemain Persik juga sempat menghalau massa dan meminta agar Persikmania tenang. Namun, saling lempar sudah tidak bisa lagi dielakkan.
Aksi tersebut kemudian melebar hingga luar stadion. Massa merusak puluhan kendaraan sepeda motor yang diparkir di sekitar stadion. Aparat langsung bertindak agar massa bubar. Beberapa kali terdengar suara petasan yang dinyalakan.
Panitia Pelaksana Pertandingan Persik Kediri Widodo mengatakan awalnya pihaknya telah melakukan komunikasi dengan dua kelompok suporter PSIM, yakni Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati) dan The Maident (Mataram Independent).
"Awalnya kami siapkan 500 tiket, tapi mereka meminta 1.000. Kami beri kuota, karena juga tidak enak ada hubungan baik. Ternyata, lebih dari 1.000 orang, sampai 2.000 lebih orang. Yang datang Yogyakarta dulu, setelah mereka kalah mulai berbuat rusuh," kata Widodo.
Ia mengatakan, dari insiden itu ada beberapa orang yang mengalami luka. Beberapa korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri serta RS Gambiran Kediri.
"Kami belum hitung, belum cek ke rumah sakit. Tadi dari Gambiran (RSUD Gambiran Kediri) kirim empat orang, dari dokpol ke Bhayangkara (RS Bhayangkara Kediri) ada lima. Kemungkinan itu, saya kurang tahu persis kondisinya," kata Widodo.
Ia juga menyesalkan dengan kejadian ini. Padahal, saat pertandingan berjalan dengan tertib dan justru setelah pertandingan selesai baru berbuat rusuh.
"Persikmania ngalah. Kalau stadion tidak ada yang rusak, karena ini (kejadian) setelah pertandingan selesai. Tapi sanksinya ada, kami belum tahu. Jadi, ini pertandingan selesai baru chaos," ujar dia.
Sementara itu, hingga saat ini aparat tetap berjaga. Petugas mulai berhasil memecah massa.