Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus mendorong petani menggarap produk turunan semangka dan salah satunya membuat minuman olahan dari buah semangka guna memperoleh pendapatan tambahan.
Hal ini diungkapkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di sela panen raya semangka di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
"Para petani perlu masuk ke sektor hilir, garap produk turunan semangka. Sebagian sudah melakukan, tapi perlu terus didorong. Misalnya dengan minuman olahan semangka, sehingga pendapatan yang diterima petani lebih baik," kata Bupati Anas.
Kabupaten Banyuwangi tidak hanya menjadi sentra produksi pangan, namun juga menjadi penghasil beragam tanaman hortikultura, salah satunya semangka.
Luas lahan tanaman semangka di kawasan Dusun Umbulharjo, Desa Bagorejo, ini mencapai 135 hektare, dengan produksi mencapai 20 ton per hektare, dan semangka milik petani di desa ini di pasarkan ke beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, NTB hingga Kalimantan.
"Kami senang para petani bisa mendapatkan hasil panen yang baik. Dengan panen raya ini menunjukkan kalau petani di sini telah bekerja keras untuk mandiri dan sejahtera," ujarnya.
Saat ini, di Banyuwangi terdapat sekitar 1.500 hektare lahan sawah yang ditanami semangka, sedangkan sentra tanaman semangka di Banyuwangi tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Srono, Muncar dan Kecamatan Kota Banyuwangi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Dusun Umbulharjo, Suherman mengatakan wilayah Dusun Umbulharjo merupakan sentra tanaman buah semangka di Kecamatan Srono.
"Saya sudah mulai tanam semangka sejak tahun 1994, tapi waktu itu baru beberapa orang saja. Sekarang semangka menjadi tanaman utama yang ditanam oleh sebagain besar warga. Maka di sini hampir sepanjang tahun ada panen semangka," katanya.
Dalam setahun, menurut Suherman, petani bisa panen semangka sebanyak empat kali, dan dalam satu kali panen produksi yang dihasilkan per hektare mencapai 20 ton, sedangkan harganya Rp1.500 per kilogram di musim panen raya.
"Per hektare bisa menghasilkan sampai Rp30 juta dengan modal awal kisaran Rp15 juta. Pada panenan bulan Mei lalu, petani beruntung karena harga semangka ketika itu Rp5.000 per kilogram, mengingat daerah lain belum memasuki panen," katanya. (*)
Pemkab Banyuwangi dorong petani garap produk turunan semangka
Rabu, 28 Agustus 2019 19:16 WIB