Banyuwangi (ANTARA) - Wakil Ketua KPK Saut Situmorang bersama Bupati Abdullah Azwar Anas serta seribuan siswa SD-SMP berbaur memainkan permainan tradisional dalam kegiatan Festival Memengan (festival permainan tradisional) di Gesibu Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Saat membuka Festival Memengan, Saut Situmorang spontan disodori anak-anak yang mengenakan pakaian daerah nusantara sembari membawa mainan daerah.
"Bapak coba mainan buatan saya ini ya. Pak Bupati yang pegang senjatanya," kata salah satu siswa peserta festival permainan tradisional.
Saut bersama Bupati Anas pun langsung menghampiri dan memegang mainan tradisional dari siswa tersebut. Bahkan, Saut tampak sangat menikmati mainan mobil sederhana yang dibuat dari kayu. Saut tampak memutar-mutar mainan tersebut sambil mengelilingi anak-anak.
"Ayo Pak Bupati dicoba," ajak Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sambil tertawa lepas. Mereka pun tak lupa action di depan kamera sembari memegang mainan tradisonal.
Saut mengaku bangga kepada ribuan siswa SD yang ikut dalam Festival Memengan. Permainan tradisional yang proses pembuatannya membutuhkan ketekunan, butuh kerja bareng untuk membuatnya, bahkan dimainkan dengan kerja sama. Menurut Saut, perlu dikenalkan dan dilestarikan kepada anak-anak zaman sekarang.
"Ini bukan hal kecil. Mainan tradisional ini banyak mengandung nilai-nilai integritas seperti yang diharapkan oleh KPK. Bila mereka sudah terbiasa sejak kecil dengan ini, maka kelak mereka akan tumbuh menjadi orang berintegritas. Itu harapan kami semua," ujar Saut.
Ia mengapresiasi Banyuwangi yang telah menggelar festival mainan tradisional.
"Jadi, sekali lagi kita terima kasih atas festival ini. Memang setiap daerah punya kekhasan, tapi Banyuwangi lebih kreatif sepertinya. Bahkan di sini setiap hari ada panggung seni budaya dari siswa-siswa SD hingga SMA. Perlu kami replikasi festival ini," tuturnya.
Ditanya apa yang dirasakan? Saut Situmorang menjawab, "Perasaan saya hari ini, I am very happy," katanya.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan Festival Memengan ini dibuat untuk melestarikan mainan tradisional. Di tengah gempuran permainan gadget yang menjadi pegangan harian anak zaman sekarang, mainan tradisional akan memberikan pengalaman baru. Mereka pun akan dikenalkan nilai-nilai hidup yang tidak harus serba instan.
"Bersamaan dengan Hari Anak Nasional ini, kami ingin mengajak anak-anak merakit mainan tradisional. Mereka bersama guru, temannya, dan pasti orang tuanya akan bareng-bareng menyiapkan, sehingga tumbuh bonding di antara mereka," ujar Anas.
Anas mengaku, target kegiatan tersebut adalah bagaimana ana-anak bisa memiliki mainan yang berkarakter Indonesia, meskipun di tengah modernitas.
Tak hanya Bupati Anas yang bermain, Koordinator Wilayah 6 KPK RI, Asep Rahmat juga turut menjajal permainan anak-anak ini. Mereka semua tampak larut dalam festival mainan tradisional, dan sama-sama mengingat permainan masa kecil mereka.
Berbagai permainan dibawakan siswa, di antaranya bedil-bedilan, egrang bambu, klompen kayu, dagongan (serupa tarik tambang tapi menggunakan bambu dan dilakukan dengan cara mendorong, bukan menarik). Juga ada engklek, gobak sodor, bekel, holahop, hingga tembak-tembakan dari pelepah pisang.
Kehadiran Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Banyuwangi, dalam rangka memberikan edukasi antikorupsi untuk siswa TK hingga SMA sederajad, warga, dan pembinaan kepada pejabat pemerintah daerah setempat.
Wakil Ketua KPK-Bupati Anas bermain permainan tradisional di Banyuwangi
Selasa, 23 Juli 2019 20:11 WIB