Tradisi Lebaran Ketupat

Warga berebut gunungan ketupat dalam perayaan Lebaran Ketupat di Durenan, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (12/6/2019). Perayaan lebaran ketupat pada H+8 Hari Raya Idul Fitri yang ditandai dengan sajian makanan ketupat gratis ini telah menjadi wisata religi tahunan yang diikuti ribuan warga setempat, termasuk wisatawan domestik luar daerah. (Antara Jatim/Destyan Sujarwoko/ZK)

Surabaya (ANTARA) - Hampir di berbagai wilayah di Jawa Timur mengenal tradisi lebaran ketupat. Lebaran ketupat merupakan sebuah tradisi yang diadakan tanggal 8 Syawal tiap tahunnya. Sering juga disebut sebagai tradisi syawalan karena memang jatuh pada bulan Syawal (penanggalan Hijriah dan Jawa).

Ketupat secara filosofi dalam bahasa Jawa, kata 'ketupat' atau 'kupat' artinya 'mengaku lepat' (mengakui kesalahan) dan 'laku papat' (empat tindakan). Prosesi ini identik dengan acara sungkeman anak kepada orang tua, yang menandakan permohonan maaf anak dan bukti bahwa anak menghormati orang tua.

Perayaan Lebaran Ketupat dilakukan warga kampung maupun antarsanak saudara. Kegiatan ini, selain mempererat silaturahim, juga sebagai penanda kebersamaan dan kasih sayang.