Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) harus menjadi momentum mempersiapkan diri menghadapi industrialisasi yang mengedepankan teknologi, karena revolusi industri 4.0 yang saat ini mulai merambah berbagai sektor.
Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Kamis, pidato pada upacara peringatan Hardiknas di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Bupati Anas menyampaikan bahwa saat ini sudah banyak daerah yang tenaga kerjanya tergantikan oleh mesin dan robot.
"Bukan tidak mungkin, hal tersebut akan segera terjadi di Banyuwangi. Fenomena yang oleh para pakar disebut revolusi industri 4.0 ini, mau tidak mau harus segera direspon oleh sekolah," kata Bupati Anas.
Menurut ia, sekolah tidak hanya fokus menyiapkan para pelajar yang hanya menjadi tenaga kerja, namun harus didorong untuk menghasilkan anak didik yang memiliki kreativitas dan entreprenurship.
"Ini semua kuncinya ada pada guru, bagaimana mereka tidak hanya mengajar, akan tapi juga memberikan inspirasi baru kepada peserta didiknya," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk mendorong pemerataan kualitas tenaga pendidik, pemerintah daerah setempat mendorong dengan program Banyuwangi Mengajar.
"Kami juga mengapresiasi beberapa sekolah di Banyuwangi yang membuka aneka ekstrakurikuler kekinian, seperti kelas robotik di SMPN 1 Banyuwangi dan sekolah-sekolah lainnya. Ini penting untuk mengenalkan dunia baru sejak dini," paparnya.
Peringatan hardiknas 2019, pemkab juga mendorong warga Banyuwangi untuk memenuhi wajib belajar 12 tahun, melalui program Smart Better (Semangat Belajar Warga Banyuwangi agar Tambah Pintar) dan mendorong mereka yang putus sekolah untuk bisa bersekolah.
"Jika yang masih berusia sekolah kita wajibkan untuk sekolah lagi dengan pembiayaan dari pemerintah jika tidak mampu. Jika sudah melebihi usia sekolah maka akan diikutkan pada program kejar paket," kata Anas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan program Smart Better bisa diakses secara daring dan gratis.
"Pendaftarannya lewat dalam jaringan (daring) atau langsung ke Dinas Pendidikan. Mereka yang telah terdaftar bisa ikut kejar paket di PKBM terdekat," ujarnya.