Surabaya (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo masih menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait berita tercoblosnya surat suara yang ada di Malaysia.
"Kami tunggu KPU. Tapi dari berita yang ada, saya kira itu berita berita yang tidak benar," kata Mendagri usai talkshow iVote dengan tema "Young Voter, Matter" di Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat.
Pemerintah, kata Mendagri, masih belum memberikan sikap terkait hal tersebut. Karena hal itu sudah menjadi kewenangan KPU dan Bawaslu. Menurutnya, yang penting kedua lembaga tersebut netral.
"Kami mempersilahkan KPU, Bawaslu, untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus yang di Selangor," ujarnya.
Tjahjo mengatakan dari data-data yang ada, KPU dan Bawaslu perlu menyelidiki guna mecari tahu siapa yang bermain, siapa yang memainkan, kemudian supaya menjadi opini yang positif.
Agar hal seperti ini tidak terulang, Mendagri minta kepada masyarakat untuk menghindari racun racun demokrasi. Serta dengan sadar untuk menghindari fitnah, hoaks dan SARA.
"Sulit mengekang orang untuk tidak membuka medsos, untuk media media mainstream kan gak bisa juga," ucapnya.
Meski begitu, pihaknya optimis pemilu berjalan aman dan tertib. Di sisa masa kampanye ini, Mandagri mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah penyebaran fitnah, hoaks, ancaman ancaman yang mengarah kepada politik uang.
Tjahjo juga optimis tingkat golput akan berkurang. Meski dikatakannya, tidak mungkin hilang karena golput, juga adalah pilihan. Diharapkannya, sebagai warga negara yang memiliki hak pilih, memanfaatkan kesempatan tersebut.
"Sebagai warga negara yang punya hak pilih, hak konstitusionalnya terjamin, terjaga, saya kira dia akan menggunakan hak pilihnya sebagaimana yang dia yakini benar," ucapnya.(*)
Surat suara tercoblos di Malaysia, Mendagri tunggu KPU
Jumat, 12 April 2019 20:35 WIB
Kami mempersilahkan KPU, Bawaslu, untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus yang di Selangor