Mojokerto (ANTARA) - Sebanyak 1.500 siswa SD se-Kota Mojokerto meramaikan kegiatan dolanan (bermain) permainan tradisional di Jembatan Rejoto sebagai bagian dari kegiatan "uri-uri budaya Mojopahit" di Mojotirto Festival 2019, Sabtu.
Dolanan permainan tradisional dibagi dua sesi yaitu dolanan massal dan lomba dolanan, antara lain balap sarung, uncal sarung, damparan watu, klompen bathok dan wenga Papua.
Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria yang membuka acara itu menggantikan Wali Kota Ika Puspitasari yang berhalangan hadir, berharap dengan digelarnya dolanan permainan tradisional di Mojotiro Festival ini bisa menghidupkan kembali permainan tradisional di nusantara, khususnya di Kota Mojokerto.
"Permainan tradisional dimainkan bersama-sama sebagai simbol kebersamaan, sebagai simbol kegotongroyongan masyarakat," kata Cak Rizal, sapaannya di hadapan ratusan anak yang berpakaian khas Mojopahit.
Cak Rizal menyampaikan agar para peserta berlomba dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Penutup sambutan, Cak Rizal membunyikan "kitiran", yaitu permainan tradisional dari bambu yang didorong oleh angin sehingga berbunyi khas.
Kitiran dimainkan oleh ribuan peserta dari seluruh SD se-Kota Mojokerto yang hadir pada pagi itu.
Setelah membuka lomba permainan tradisional, Cak Rizal melanjutkan rangkaian Mojotirto Festival 2019 dengan melepas peserta lomba dayung di DAS Sungai Brantas dengan didampingi Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono.
Cak Rizal mengatakan, melalui momen Mojotirto Festival 2019 ada bentuk keseriusan pemerintahannya untuk menggarap wisata air di kota itu. Kota Mojokerto dialiri oleh banyak sungai, dan keberadaan sungai-sungai patut disyukuri oleh semua warga.
"Lomba dayung ini sebagai salah satu bentuk pemanfaatan sungai yang mengalir di Kota Mojokerto. Lomba ini juga untuk mencari bibit atlet air, mengajarkan kecintaan dan mengajak generasi muda untuk bisa menjaga sungai sebagaimana seharusnya. Memperlakukan sungai dengan benar seperti tidak membuang sampah di sungai," katanya.
Lomba dayung perahu karet diikuti oleh 27 kelompok yang dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu pelajar SMA, Karang Taruna dan masyarakat umum se-Mojokerto Raya.
Acara lomba bercerita juga merupakan rangkaian di Mojotirto Festival yang diselenggarakan di Hutan Kota Pulorejo diikuti siswa-siswi se-Kota Mojokerto.
Mojotirto Festival 2019 dipungkasi oleh penampilan Ludruk Karya Budaya di Jembatan Rejoto pada malam hari. Hiburan rakyat ini menampilkan lakon "Kriwikan Dadi Grojokan". Acara ini menjadi penutup yang meriah dan menghibur karena dihadiri ribuan warga.
Ribuan siswa Mojokerto dolanan tradisional di "Mojotirto Festival 2019"
Minggu, 24 Maret 2019 7:43 WIB
Permainan tradisional dimainkan bersama-sama sebagai simbol kebersamaan, sebagai simbol kegotongroyongan masyarakat