Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi ajang pendidikan sekaligus tempat rekreasi bagi para siswa mulai Paud/TK hingga SMA yang berkunjung dengan jumlah kunjungan rata-rata tujuh lembaga pendidikan per bulan.
"Para siswa yang berkunjung tidak hanya memperoleh materi penanganan kebakaran, tapi juga diajak rekreasi keliling kota naik mobil pemadam kebakaran," kata Kepala Bagian Penyelamatan Dinas Damkar Bojonegoro Teguh Aris di Bojonegoro, Selasa.
Ia mencontohkan puluhan siswa TK di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, hari ini datang berkunjung ke kantor damkar. Selain mendapat materi kegiatan pemadaman kebakaran, juga diajak keliling kota dengan naik mobil pemadam kebakaran.
"Para siswa naik mobil pemadam kebakaran secara bergantian," ucapnya menjelaskan.
Bagi siswa yang berkunjung ke kantor dinas damkar, menurut dia, memperoleh materi dari petugas damkar terkait tupoksi dinas damkar, juga proses terbentuknya api (segitiga api) yang menjadi pemicu atau pemantik kejadian kebakaran.
Selain itu, lanjut dia, para siswa juga memperoleh berbagai materi lainnya terkait kebakaran, seperti pengenalan bahan bakar, oksigen, juga memadamkan kebakaran api kecil.
"Damkar juga memberikan call center yang bisa dihubungi melalui telepon selular di sejumlah posko damkar di kota dan sejumlah kecamatan kepada para siswa," ucapnya menambahkan.
Tidak hanya itu, lanjut dia, orang tua yang hampir semuanya ibu-ibu yang ikut mengantarkan para anak-anaknya juga memperoleh pelajaran penanganan kebakaran kompor gas.
"Secara umum tujuan pengenalan dini bahaya kebakaran kepada siswa yaitu untuk membentuk generasi penerus yang sadar api," ucapnya.
Ia memperkirakan tahun ini ada sekitar 3.000 siswa yang berkunjung ke damkar dari puluhan lembaga pendidikan mulai Paud/TK, sampai SMA.
"Damkar memperoleh kunjungan siswa dari berbagai lembaga pendidikan sejak sejak 2017. Ya rata-rata ada tujuh lembaga pendidikan per bulannya yang berkunjung dengan jumlah siswa berkisar 60-100 siswa per lembaga," ujarnya.
Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, menambahkan dalam kejadian kebakaran pemukiman, masih didominasi dengan hubungan arus pendek listrik PLN, selain perapian, kompor gas juga yang lainnya.
Tapi, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disebabkan ada warga yang membakar sampah ditinggal kemudian membesar atau orang membuang puntung rokok di kawasan hutan.
"Damkar juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan kabel listrik PLN yang tidak standar yang selama ini memicu terjadinya kebakaran pemukiman," ucapnya. (*)