"Saya sudah bertemu dengan Mas Dahnil dan saya sarankan cari tahu siapa yang melapor agar jelas permasalahannya, termasuk membongkar apa motifnya," ujarnya ketika ditemui usai menghadiri prosesi wisuda Universitas Sunan Giri Surabaya di Dyandra Convention Center Surabaya, Minggu.
Jika nanti permasalahannya merupakan soal internal, maka ia sangat menyayangkan karena dampaknya sangat besar, terlebih dikhawatirkan mencederai semangat dua kekuatan pemuda, yaitu GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.
"Jangan sampai merusak sesuatu yang bersejarah, sebab di acara itu dua kekuatan ormas Islam bersatu. Semangat kami adalah silaturahim dan mempererat Ukhuwah Islamiyah," ucap Cak Imam, sapaan akrabnya.
Menteri yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal DPP PKB tersebut juga mengaku tak akan lelah untuk melakukan kegiatan yang bertujuan memperkuat persaudaraan, khususnya antarpemuda bangsa Indonesia.
"Apapun hambatannya, selagi kegiatan itu memperkuat persaudaraan maka tetap akan dilakukan," kata menteri kelahiran Bangkalan, Madura tersebut.
Pada kesempatan sama, Menpora juga berharap Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor menginformasikan ke masyarakat untuk kembali menguatkan momentum bersejarah tersebut agar tidak terusik dengan soal-soal seperti yang sekarang terjadi.
"Saya berharap Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor menggelar jumpa pers agar masyarakat tahu. Sekali lagi, kegiatan ini adalah inisiatif saya, Imam Nahrawi, yang bertujuan dimulainya Ukhuwah Islamiyah antara Banser dan Kokam. Tapi, tentang anggaran memang tidak terlalu paham secara mendetil," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak sempat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya pada Jumat (23/11) terkait dugaan penyimpangan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia yang diselenggarakan di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah, 16-17 Desember 2017. (*)
Video Oleh Fiqih Arfani