Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan santunan kepada para korban yang kendaraan bermotornya rusak akibat teror bom terhadap tiga gereja di Kota Surabaya, Jatim pada Mei 2018.
"Santunan yang diberikan kepada korban kerusakan kendaraan bermotor merupakan hasil donasi dari seluruh warga Surabaya," kata Risma saat menyerahkan santunan kepada perwakilan tiga gereja di Balai Kota Surabaya, Jumat.
Risma menyampaikan permohon maaf atas keterlambatan dalam memberikan bantuan. Keterlambatan ini bukan disengaja, melainkan harus diverifikasi dengan detail dan benar bersama kejaksaan, kepolisian, BPK, Samsat dan pihak asuransi.
"Biar jelas itung-itungannya serta tidak ada celah hukum yang dapat merugikan kedua belah pihak di kemudian hari," katanya.
Menurut dia, kejadian bom menyisakan duka bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya khususnya mereka yang terkena dampak bom. Oleh karena itu, dirinya berpesan agar warga Surabaya semakin kuat dari kejadian tersebut.
"Kita harus lebih baik dan tangguh ke depannya," katanya.
Agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Kota Pahlawan, Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya mengadakan doa lintas agama secara bersama-sama, pada Sabtu pagi (5/10) dengan tujuan agar seluruh warga Surabaya diberikan keselamatan sekaligus mendoakan korban bencana gempa dan tsunami di Palu.
"Doa dimulai pukul 07.00 WIB, untuk agama Islam diadakan di Balai Kota Surabaya, Kristen ada di Gedung Sawunggaling, Hindu di Pura Jagat, Budha di Vihara daerah Dukuh Pakis dan Konghucu," ujarnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Surabaya Imam Siswandi menjelaskan wujud santunan atau bantuan yang diberikan para korban berupa uang yang diserahkan kepada para 64 orang sebanyak Rp226.198.000.
"Paling banyak sepeda motor, sisanya baru mobil," kata Imam.
Menurut Imam, masing-masing korban akan menerima uang sesuai dengan kerusakan yang dialami. "Jumlah uang yang diterima mulai dari Rp300 ribu sampai Rp10 juta. "Tergantung jenis kerusakannya," katanya.
Sebelum menerima santunan berupa uang, Imam menjelaskan bahwa para korban kerusakan kendaraan terlebih dahulu menyerahkan KTP dan nomor rekening ke pihak Kesra. Sebab, kata dia, uang tidak diberikan secara tunai, melainkan ditransfer.
"Cara ini dilakukan atas perintah dari tim yang ikut mengkaji dana bantuan bersama Pemkot Surabaya," katanya.
Sedangkan untuk mereka yang belum memiliki rekening, lanjut dia, Pemkot Surabaya menyediakan jasa pembukaan nomor rekening baru melalui Bank Jatim. "Kita sediakan dan langsung jadi hari itu juga," katanya.
Sementara itu, salah seorang jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro Niken yang kendaraan roda duanya mengalami kerusakan cukup berat akibat bom mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya.
Baginya, Pemkot Surabaya sangat peduli dan tidak lupa kepada mereka yang juga terkena dampak bom. "Puji Tuhan, pemkot sangat merespons dan bertanggung jawab kepada kami semua," kata Niken. (*)
Risma Serahkan Santunan Kepada Korban Teror Bom Surabaya
Jumat, 5 Oktober 2018 19:16 WIB
Santunan yang diberikan kepada korban kerusakan kendaraan bermotor merupakan hasil donasi dari seluruh warga Surabaya