Tulungagung (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 11 daerah di sejumlah provinsi telah menggunakan aplikasi "Qlue" sebagai upaya meningkatkan layanan publik di wilayah masing-masing, dan tiga di antaranya ada di Jawa Timur.
Solution Sales Director PT Qlue Performa Indonesia Dedi Irawan Sinuhaji kepada wartawan, di Trenggalek, Sabtu, usai meresmikan ujicoba aplikasi Qlue mengatakan .sementara ini mayoritas pengguna aplikasi qlue adalah (pemerintah) kota.
" Kalau yang kabupaten, baru satu di Trenggalek ini," katanya.
Dedi Irawan mengatakan 11 daerah itu tersebar di DKI Jakarta, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur.
Pemprov DKI Jakarta merupakan daerah pertama yang menerapkan aplikasi Qlue saat masih di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, sekitar lima tahun silam.
Sementara Trenggalek merupakan daerah termutakhir mengadopsi aplikasi berbasis android untuk membangun sistem "public service centre".
"Di Jatim ini sudah ada tiga daerah yang bekerjasama dengan kami, yakni Probolinggo, Sidoarjo dan Trenggalek ini," katanya.
Dedi berharap ke depan aplikasi qlue ebih banyak diadopsi pemerintah kabupaten/kota di Indonesia, termasuk juga pemprov.
Sebab saat ini selain diterapkan beberapa daerah di Tanah Air, aplikasi Qlue yang diklaim mempermudah dan mampu memperpendek alur komunikasi dan pelaporan masalah dari masyarakat ke birokrasi juga telah dilirik pemerintah luar negeri.
"Pihak luar negeri yang menerapkan aplikasi Qlue ini adalah Pemerintah Timor Leste. Kapan waktu kami dari PT Qlue Performa Indonesia sudah diundang oleh Kementerian pertahanan Timor Leste untuk mepresentasikan program ini demi meninjang kinerja pemerintahan di sana," kata Dedi.
Menurut Dedi, aplikasi Qlue dia klaim memiliki tingkat keamanan serta sistem perlindungan kerahasiaan pihak pelapor.
Dalam sistem aplikasi yang bisa diunduh menggunakan google play store itu, nama dan nomor telepon pelapor akan disamarkan.
Hanya operator dari pengelola aplikasi Qlue yang bisa menyimpan datanya.
Keefektifan aplikasi ini juga dijanjikan terukur, dengan dilengkapi platform yang ada algoritma yang diukur menggunakan sistem sehingga dijamin objektifitasnya.
"Sejauh ini masalah yang sering muncul adalah problem kecepatan mereka menindaklanjuti laporan. Jadi sistem sebagus apapun tidak akan `running` (jalan efektif) kalau tidak ada manusianya yang melaksanakan," katanya. (*)
Tingkatkan Layanan Publik, 11 Daerah Gunakan Aplikasi Qlue
Sabtu, 14 April 2018 17:26 WIB
"Sejauh ini masalah yang sering muncul adalah problem kecepatan mereka menindaklanjuti laporan. Jadi sistem sebagus apapun tidak akan `running` (jalan efektif) kalau tidak ada manusianya yang melaksanakan," katanya