Madiun (Antaranews Jatim) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menargetkan perolehan suara pada Pilkada Jawa Timur 2018 Juni mendatang untuk wilayah Mataraman bisa mencapai 75 persen dari jumlah pemilih.
Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari mengatakan target tinggi yang dipasang timnya tersebut menyusul kondisi mesin partai yang dinilai cukup solid.
"Mesin partai solid. Apalagi, popularitas pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur, cucu Soekarno dinilai semakin naik," ujar Sri Untari di Madiun, Senin.
Menurut dia, tingkat elektabilitas pasangan Gus Ipul-Mbak Puti tersebut saat ini sekitar 50 persen. Tidak menutup kemungkinan elektabilitas tersebut akan terus naik.
Sehingga sangat wajar jika timnya menargetkan perolehan suara 75 persen di wilayah Mataraman yang merupakan basis PDIP.
Sementara, terkait larangan pemasangan foto tokoh nasional di alat peraga kampanye (APK) termasuk foto sosok Bung Karno, bakal Calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur, mengaku tidak mempermasalahkan aturan itu."Tidak masalah dengan aturan itu. Saya menyerahkan sepenuhnya pada tim pemenangan PDIP. Yang pasti akan tetap menaati," kata dia.
Ia menambahkan, guna mendulang suara di wilayah Mataraman, Puti telah melakukan safari politik di wiayah tersebut. Diawali dari wilayah Kabupaten Ngawi kemudian berlanjut ke Madiun.Sesuai rencana, Puti juga dijadwalkan mengunjungi Ponorogo dan Magetan. Setelah itu, rombongan Puti juga dijadwalkan mengunjungi wilayah TrengglekSeperti diketahui, pada 2018, akan diselenggarakan Pilkada Jawa Timur untuk memilih pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2018-2023.
Ada dua pasangan calon yang akan mengikuti Pilkada Jawa Timur 2018. Yakni Saifullah Yusuf-Puti Guntur yang diusung gabungan empat partai politik dengan total 58 kursi, yakni PKB (20 kursi), PDI Perjuangan (19 kursi), PKS (enam kursi) dan Partai Gerindra (13 kursi).
Serta pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak yang diusung enam partai dengan total 42 kursi, yakni Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), PPP (lima kursi), PAN (tujuh kursi), Partai NasDem (empat kursi) dan Partai Hanura (dua kursi), ditambah dukungan PKPI (non-parlemen). (*)