Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi Zaki Putra Andika (22), pendaki Gunung Raung yang tersesat dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bawah puncak tusuk gigi gunung yang memiliki ketinggian 3.344 meter dari permukaan laut (mdpl).
"Pada pukul 12.53 WIB, survivor berhasi dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan dilakukan otopsi di Puskesmas Kalibaru," kata Koordinator Pos Siaga SAR Banyuwangi Rizky Putra Buana di Banyuwangi, Senin.
Cuaca buruk menjadi kendala dalam proses evakuasi jenazah survivor sejak Minggu (4/2) hingga Senin, bahkan pada Senin pukul 07.07 WIB kondisinya kabut tebal di Camp 7, sehingga tim evakuasi memilih untuk beristirahat sebentar.
"Tidak selang lama pada pukul 07.42 WIB, Tim SAR yang mengevakuasi terus bergerak membawa jenazah survivor dari Camp 7 menuju ke Camp 6 dalam kondisi hujan di jalur pendakian Gunung Raung, sehingga pada pukul 12.53 WIB survivor tiba di Pos Dusun Wonorejo," tuturnya.
Personel yang terlibat dalam operasi SAR di Gunung Raung yakni Basarnas Pos Siaga SAR Banyuwangi, Basarnas Pos SAR Jember, BPBD Banyuwangi, Polsek Kalibaru, Koramil Kalibaru, SAR OPA Jember, Relawan SAR Raung, Adios pala, Banyuwangi SAR Indipenden, Pos pendakian Gunung Raung, SAR surabaya, IPKA Malang, RAPI banyuwangi, Wanadri, Serdadu Alam, dan Warga setempat.
"Dengan ditemukannya survivor dan sudah dievakuasi, maka operasi SAR terhadap satu survivor yang hilang di Gunung Raung dinyatakan selesai dan jenazah sudah diserahkan dari aparat kepolisian setempat kepada keluarga korban," katanya.
Proses evakuasi jenazah korban dari bawah puncak tusuk gigi Gunung Raung menuju ke Basecamp Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru sempat terkendala cuaca buruk seperti badai, hujan deras, dan kabut tebal.
Sementara Kepala Dusun Wonorejo Suhartono mengatakan sebagian pendaki pemula yang naik ke Gunung Raung tidak menggunakan jasa pemandu atau porter, sehingga terkadang para pendaki tersebut tersesat di jalur pendakian yang memiliki ketinggian 3.344 mdpl tersebut.
"Sebenarnya banyak warga di Dusun Wonorejo yang menawarkan jasa pemandu untuk naik ke Gunung Raung, namun kadang-kadang dengan alasan keterbatasan finansial, para pendaki pemula memilih tidak menggunakan pemandu," katanya.
Ia berharap kejadian yang menimpa pendaki asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang tersesat hingga ditemukan tidak bernyawa tersebut tidak dialami oleh para pendaki lainnya dan pihaknya menyarankan para pendaki tidak mendaki saat cuaca ekstrem, serta membawa perbekalan yang cukup.
Zaki Putra Andika (22) warga Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan melakukan pendakian ke Gunung Raung bersama dua rekannya Moh. Sholahudin Qoyyim (22) warga Magelang-Jawa Tengah dan Moh. Bayu Alfarisi (19) warga Karanganyar-Jawa Tengah, namun korban dilaporkan hilang dan tersesat pada Kamis (1/2).(*)