Surabaya, (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki dugaan perampokan taksi berbasis "online" atau dalam jaringan (daring) yang menimpa korban seorang sopir bernama Yakut Azhari.
Mobil Daihatsu Ayla nomor polisi L 1195 II warna merah, yang dikemudikan oleh sopir berusia 40 tahun, warga Perumahan Tambak Rejo Indah, Waru Sidoarjo, itu dilaporkan dibawa kabur oleh pelaku, yang tak lain adalah penumpangnya sendiri.
"Begitu menerima laporan, kami segera terjunkan tim untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sudamiran, saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat malam.
Diperoleh informasi, korban Yakut dirampok oleh seorang penumpangnya saat melintas di depan rumah nomor 50, Perumahan Babatan Pantai VII Surabaya, pada Jumat dini hari, sekitar pukul 00.15 WIB.
Penumpangnya itu mengorder taksinya dari Perumahan Kepuh Permai Tropodo, Waru, Sidoarjo, dan minta diantar ke Jalan Kalijudan Gang X Surabaya.
Sebelum sampai ke tujuan, sang penumpang minta singgah ke ATM BCA untuk mengambil sejumlah uang. Tak lama ketika melanjutkan perjalanan setelah mengambil uang dari ATM itulah kemudian penumpang ini melancarkan aksinya.
Korban saat melapor ke polisi, mengaku dirampok dengan cara dibekap oleh pelaku dari kursi belakang, yang kemudian menyetrum pipinya menggunakan setrum genggam atau "stuntgun".
Korban sempat berontak dan kemudian melompat keluar dari dalam mobil. Saat itulah mobilnya langsung dibawa kabur pelaku.
Sedangkan korban kemudian mendapat pertolongan dari empat orang sekuriti di lingkungan perumahan tersebut yang lantas mengantarkannya untuk melapor ke Polsek Mulyorejo Surabaya.
AKBP Sudamiran menyatakan tim yang telah dikerahkan memburu pelaku, pada sore tadi berhasil melakukan penangkapan di kawasan Sidoarjo, setelah sempat mendeteksi mobil curiannya berada di kawasan Krian, Sidoarjo, hingga Trowulan, Mojokerto.
Hanya saja Sudamiran masih merahasiakan indentitas pelaku. "Saat ini petugas kami masih melakukan pengembangan penyelidikan terhadap pelaku," ujarnya. (*)