Surabaya (Antara Jatim) - Kota Surabaya memiliki sekitar 1.399 taman bacaan masyarakat (TBM) yang tersebar di kampung-kampung, sekolah, taman kota, pondok pesantren ataupun mobil keliling.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, di Surabaya, Selasa, mengatakan salah satu TBM yang sampai saat ini banyak pengunjungnya adalah Taman Flora di Jalan Manyar, Surabaya.
"TBM Taman Flora memiliki lebih dari 2 ribu koleksi bacaan, mulai dari cerita anak, novel, buku agama, hingga buku-buku berbagai keahlian," katanya.
Menurut dia, koleksi TBM memang tergolong sedikit bila dibandingkan dengan perpustakaan-perpustakaan besar. Hal itu dikarenakan konsep Pemkot Surabaya yang ingin membuat taman bacaan dalam ukuran kecil, tetapi dalam jumlah banyak dan mudah dijangkau masyarakat.
Ia mengatakan seperti di Taman Flora, selain TBM ada juga fasilitas Broadband Learning Center (BLC) yang merupakan tempat pendidikan komputer dan internet gratis untuk warga Surabaya. Ada 22 BLC yang tersebar di berbagai sudut Kota Surabaya.
"Di Taman Flora, TBM dan BLC berbagi ruangan yang sama di bangunan berukuran sekitar 12 x 4 meter," katanya.
Begitu juga aktifitas TBM di masing-masing RW yang terus diupayakan agar selalu banyak pengunjung. Untuk memaksimalkan TBM di RW, Badan Perpustakaan mendatangkan petugas pendamping agar para pengunjung yang kebanyakan anak-anak bisa diarahkan dengan baik.
"Kalau bicara minat baca, tidak hanya belajar membaca tapi membiasakan membaca. Berarti ada strategi yang dikembangkan oleh para pendamping TBM misalnya program strory telling," katanya.
Wiwik mengatakan ada tiga faktor lain yang dinilai turut memiliki andil besar dalam menggelorakan minat baca pada anak yaitu, keluarga, sekolah dan masyarakat.
"Salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca anak yang paling mudah adalah dengan cara membiasakan membacakan dongeng saat sebelum menidurkan anak," katanya. (*)