Kediri (Antara Jatim) - Dinas Sosial Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan verifikasi ulang data penerima bantuan pangan nontunai, sebab tumpang tindih dengan data penerima dari rastra daerah.
"Untuk yang penerima PKH 5.034 sudah (menerima bantuan), kemudian sisanya 7.800 sekian, masih diverifikasi," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto ditemui dalam acara edukasi dan sosialisasi penyaluran bantuan sosial nontunai di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah penerima bantuan di Kota Kediri awalnya adalah 11.694 penerima. Jumlah itu bertambah menjadi 12.863 penerima, yang merupakan data dari pusat, sehingga terdapat selisih 1.169 penerima.
Ia menyebut, dari data 1.169 penerima, ternyata sebagian merupakan penerima bantuan rastra dari Kota Kediri. Untuk itu, data tersebut masih tumpang tindih antara data dari pusat dengan daerah, sebab ada beberapa nama yang tenyata masuk di penerima rastra daerah terdata di penerima dari pusat.
"Kami mendapatkan data akhir itu 4 April dan setelah kami sinkronisasi ternyata tambahan itu sebagian dari penerima rastra daerah. Jadi, ini verifikasi lagi," katanya.
Pemkot Kediri memang hingga kini masih memberikan bantuan rastra dari APBD Kota Kediri berupa beras. Setiap warga penerima, mendapatkan 15 kilogram beras. Namun, mereka disubsidi, sehingga hanya membayar Rp24 ribu, sementara sisanya dibiayai APBD Kota Kediri.
Untuk warga penerima bantuan dari pusat, mendapatkan anggaran sebesar Rp110 ribu, yang diberupakan beras 10 kilogram dan gula pasir 2 kilogram.
Terkait dengan verifikasi, Triyono menambahkan, telah dilakukan pada data penerima 7.800 tersebut. Hingga kini, verifikasi sudah sekitar 65 persen, sementara sisanya masih dalam proses.
Triyono memastikan, dari hasil verifikasi itu, setiap penerima hanya satu kali mendapatkan dan tidak dobel. Untuk itu, ia akan mengurangi alokasi rastra daerah, terutama untuk mereka yang datanya sudah masuk di data pusat.
"Sampai sore kemarin, baru 65 persen. Rencana, kami Mei ini yang 65 persen itu sudah direalisasikan," katanya.
Ia juga mengaku, untuk alokasi rastra daerah, sudah mengajukan untuk lelang, bahkan saat ini sudah ada pemenangnya. Namun, karena ada perbedaan data penerima untuk rastra daerah, nantinya akan koordinasi lagi dengan pemenang tender.
Ia pun berharap, dalam kegiatan ini bisa berjalan lancar. Komunikasi dengan Kejari Kediri pun dilakukannya, mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri Rachmat Syahjoni Putra mengatakan Bulog sudah siap untuk mengirimkan beras sesuai dengan kebutuhan penerima.
"Kami siap yang BPNT itu juga sudah. Namun, dinsos masih verifikasi karena ada data yang dobel," katanya.
Kegiatan itu diikuti sejumlah narasumber misalnya dari BI Kediri, Dinsos Kota Kediri, Bulog Kediri, OJK, dan dihadiri sejumlah pejabat baik dari Kota maupun Kabupaten Kediri. (*)
Video oleh: Asmaul Chusna