Bojonegoro (Antara Jatim) - Ratusan siswa SMP Negeri 2 Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar pameran lukisan hasil karya masing-masing siswa dalam praktik evaluasi belajar tahap akhir (Ebta) di "car free day" (CFD) alun-alun kota, Minggu.
Guru Kesenian SMP Negeri 2 Bojonegoro Darso, di lokasi pameran, menjelaskan peserta pameran lukisan diikuti sebanyak 256 siswa kelas III (9), dua siswa di antaranya, izin sakit.
"Pameran lukisan para siswa kelas 9 ini merupakan praktik Ebta, sekaligus sebagai uji coba karya para siswa di depan masyarakat umum," paparnya.
Di lokasi pameran para siswa dengan memegang lukisannya masing-masing ada yang berdiri di tepi jalan, di atas trotoar juga duduk di tengah jalan, seraya menawarkan lukisannya kepada pejalan kaki di ajang "CFD"
"Ada dua lukisan yang terjual," ucapnya.
Lukisan yang terjual yaitu karya Niken Kusuka dengan harga Rp85 ribu dan karya Alfico berupa lukisan dekoratif gambar tumbuhan dengan harga Rp100 ribu.
Lebih lanjut ia menjelaskan semua lukisan karya siswanya yang dipamerkan merupakan lukisan dengan tema tumbuh-tumbuhan dan binatang dengan berbagai aliran.
Sesuai perhitungan karya lukisan sebanyak 256 siswa kelas 9 menghabiskan biaya produksi, mulai kanvas, cat juga yang lainnya masing-masing sekitar Rp55 ribu/lukisan.
Dalam pameran itu para pelajar mematok dan memberi harga lukisannya berkisar Rp75 ribu sampai Rp200 ribu per lukisan.
"Namanya saja siswa ya ada yang meniru gaya pelukis dunia. Ya kita maklum, sebab baru pelukis pemula," kata dia.
Menurut dia, pameran lukisan siswa kelas 9 SMPN 2 merupakan kedua kalinya, yang sebelumnya digelar juga di tempat yang sama lima tahun lalu.
Tetapi, lanjut dia, lima tahun lalu pengunjungnya tidak sebanyak tahun ini karena lokasi alun-alun belum banyak dimanfaatkan warga untuk olahraga jalan kaki.
"Kami rencanakan pameran lukisan di "CFD" seperti ini setahun sekali sekaligus untuk praktik evaluasi ebta," tambahnya.
Yang jelas, ia bangga dengan pameran lukisan yang digelar para siswanya, meskipun baru dalam tahap praktik Ebta karena sudah ada pembelinya, bahkan memperoleh perhatian masyarakat.
"Pejalan kali banyak yang mengambil gambarnya," ucapnya. (*)