dan menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di wilayah Pasar Baru,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Dugaan pertama penyebab kebakaran adalah konsleting lisrtik. Namun
pastinya kami tunggu tim labfor Polda Jatim yang akan tiba hari ini,"
ucap Wakil Bupati Gresik Muhamad Qosim, saat melihat proses pemadaman
kebakaran di Pasar Baru Gresik, Sabtu.
Ia mengatakan ada sekitar 29 lapak yang terbakar saat kejadian, dan
api berhasil dipadamkan oleh 15 unit mobil pemadam kebakaran (PMK)
hingga Sabtu pagi.
Qosim mengaku mendapatkan informasi awal kebakaran pada Jumat (3/2)
sekitar pukul 22.00 WIB dan dua jam kemudian api berhasil dipadamkan,
namun Sabtu (4/2) dini hari api sempat membesar kembali, dan berhasil
diatasi.
Qosim menjelaskan, lokasi kebakaran berada di antara Pasar
Krempyeng dan Pasar Baru, serta merupakan pasar yang dikelola masyarakat
dan disewakan untuk berjualan makanan dan pakaian.
"Ada sekitar 29 lapak di deketnya pasar kota dan lokasinya di atas
rumah penduduk yang diisi stand-stand dari kayu," katanya.
Awalnya, sebanyak delapan lapak yang terbakar, namun merembet akibat angin kencang hingga total ada 29 lapak terbakar.
"Untuk kerugian belum diperkirakan dan masih kami hitung totalnya," katanya.
Sementara akibat kejadian ini Pemkab Gresik, kata Qosim, otomatis
akan berusaha membantu secara moral, dan mengumpulkan para pedagang
untuk mencari solusi bersama.
"Hari ini kami kumpulkan supaya memperoleh info jelas dan gamblang,
agar bisa diubah lebih bagus, sebab Pemkab Gresik harus ikut intervensi
soal pembangunan ulang, sebab total kebakaran menghanguskan 95 persen
lapak di loksi itu," katanya.
Sebelumnya, kebakaran Pasar Gresik dilaporkan terjadi pada Jumat
(3/2) petang secara tiba-tiba dengan sejumlah pedagang belari keluar
dari lokasi pasar.
Selain itu, juga terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari elpiji miliki pedagang di pasar tersebut.
"Untuk titik api pastinya saya kurang tahu, sebab tiba-tiba
pedagang berlari keluar pasar," kata Romlah, salah satu warga di lokasi
itu.(*)